IDENTIFICATION OF THE OBSTACLES OF FOREST AREA DESIGNATION IN RIAU PROVINCE
Abstract
The certainty of the status of forest area is an important prerequisite for the realization of good forest governance. However due to the error procedure in determining forest area in the past, which until now has not been improved, becoming one of the major obstacles to realizing that prerequisite. The study aim to identify the main obstacles of designation of forest areas in Riau Province, by using explanative research format and historical approach, while secondary data were collected from various sources. The time range study started in 1967 until 2015. The study found that the main obstacle was due to latent conflict on forest tenure between central government and other parties that have not been resolved. Conflict was begun with the issuance of Ministerial Decree number 173/Kpts-II/1986 on Consensus-based Forest Land Use Planning that sets throughout the Riau province into forest areas. Besides, the regulatory regime on the affirmation of the existing forest area currently tend to be used as an instrument of affirmation of the right on the land rather than to set-up functions of forests.This point of view impact to the difficulty of completing the boundary demarcation task and establishment of forest area in the field.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul Kadir W, Nurhaedah, M., & Purwanti, R. (2013). Konflik pada kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan dan upaya penyelesaiannya. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 186–198.
Awang, S. A. (2006). Sosiologi pengetahuan deforestasi: Konstruksi sosial dan perlawanan. Yogyakarta: Debut Press.
Bakker, L., & Moniaga, S. (2010). The Space Between : Land claims and the law in Indonesia. Asian Journal of Social Science, 38, 187–203. doi:// doi.org/10.1163/156853110X490890
Dephut & BPS. (2009). Identifikasi desa di dalam dan di sekitar hutan 2009. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Badan Pusat Statistik. Dinas Kehutanan Provinsi Riau. (2007). Sejarah kehutanan Riau. Pekanbaru:
Dinas Kehutanan Provinsi Riau. Djajapertjunda, S. (2013). Catatan seorang rimbawan: Mendongkrak investasi HPH dan promosi ekspor kayu Indonesia. Bogor: IPB Press.
Djajapertjunda, S., & Djamhuri, E. (2013). Hutan dan kehutanan Indonesia dari masa ke masa. Bogor: IPB Press.
Faisal, S. (2010). Format-format penelitian sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Galudra, G., & Sirait, M. (2009). A Discourse on Dutch colonial forest policy and science in Indonesia at the beginning of the 20th century. International Forestry Review, 11(4), 524– 533.
Hidayat, H. (2008). Politik lingkungan: Pengelolaan hutan orde baru dan orde reformasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hoefer, R. (2012). Policy creation and evaluation: Undertanding welfare reform in the United States. Retrieved November 15, 2016, from www.oup.com
Jong, W. De, Arts, B., & Krott, M. (2012). Forest policy and economics political theory in forest policy science. Forest Policy and Economics, 16, 1–6. doi://doi.org/10.1016/j. forpol.2011.07.001
Kalaba, F. K. (2016). Barriers to policy implementation and implications for Zambia’s forest ecosystems. Forest Policy and Economics, 69, 40–44. doi:// doi.org/10.1016/j.forpol.2016.04.004
Kartodihardjo, H., & Jhamtami, H. (2006). Politik lingkungan dan kekuasaan di Indonesia. Jakarta: Equinox Publishing.
Kartodihardjo, H., Nugroho, B., & Putro, H.W. (2011). Pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH): Konsep, peraturan perundangan dan implementasi. (A. Djajono & L. Siswanty, Eds.). Jakarta: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH-FORCLIME Forest and Climate Change Programme.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 145/KptsII/1986 tentang Ketentuan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pengembangan Usaha Budidaya Pertanian.
Mas’oed, M. (1989). Ekonomi dan struktur politik: Orde baru 1966-1971. Jakarta: LP3ES.
Nordberg, M. (2007). Ukraine reforms in forestry 1990–2000. Forest Policy and Economics, 9, 713–729. doi:// doi.org/10.1016/j.forpol.2006.07.002
Peluso, N. (2006). Hutan kaya, rakyat miskin: Penguasaan sumber daya dan perlawanan di Jawa. Jakarta: Konphalindo.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 37/MenhutII/2013 tentang Pedoman Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Kementerian Kehutanan tahun 2013 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/MenhutII/2012 jo. P.62/Menhut-II/2013 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1970 tentang Hak Pengusaan Hutan (HPH) dan Hak Pemungutan Hasil Hutan (HPHH). Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan.
Reich, M. R. (1995). The politics of health sector reforms in developing countries: Three cases of pharmaceutical policy. Health Policy, 32, 47–77.
Riausatu.com. (2016). Pansus lahan DPRD Riau laporkan 636.245,44 hektar lahan tanpa izin. Retrieved December 17, 2016, from http:// www.riausatu.com/read-11-11860-201601-30-pansus-lahan-dprd-riau-laporkan63624533-hektar-lahan-tanpa-izin.html
Ricklefs, M. C. (2005). Sejarah Indonesia modern 1200-2004 (3rd ed.). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Ritchie, F. (2014). Resistance to change in government : risk, inertia and incentives. Bristol: University of the West of England.
Robertson-snape, F. (1999). Corruption, collusion and nepotism in Indonesia. Third World Quarterly, 20(3), 589–602. doi://doi. org/10.1080/01436599913703
Sinabutar, P., Nugroho, B., Kartodihardjo, H., & Darusman, D. (2015). Kepastian hukum dan pengakuan para pihak hasil pengukuhan kawasan hutan negara di Provinsi Riau. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(1), 27–40.
Surat Keputusan Bersama Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 364/Kpts-II/90, Nomor 519/Kpts/HK.050/90: 23-VIII-1990 tentang Ketentuan Pelepasan Kawasan Hutan dan Pemberian Hak Guna Usaha untuk Pengembangan Usaha .
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.878/ Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Riau. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor173/KptsII/1986 tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Dati I Riau.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 291/Kpts/ Um/1970 tentang Penetapan Areal Kerja Pengusahaan Hutan sebagai Hutan Produksi.
Suwarno, E., Ichsan, A. C., Simanjuntak, L., Nababan, A. B., Lesmana, D., & Nanggara, S. G. (2014). Panduan penilaian kinerja pembangunan dan pelaksanaan kesatuan pengelolaan hutan di wilayah KPH: Dengan menggunakan kriteria dan indikator FWI 1.0. Retrieved December 13, 2016, from fwi.or.id
Suwarno, E., Kartodihardjo, H., Kolopaking, L. M., & Soedomo, S. (2015). Penggunaan konsep rules-in-uses ostrom dalam analisis peraturan pembentukan organisasi kesatuan pengelolaan hutan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(1), 13–26.
The World Bank. (2007). Tools for institutional, political, and social analysis of policy reform. Washington DC: The World Bank.
Tim Penelitian Terpadu. (2013). Laporan hasil penelitian terpadu usulan perubahan kawasan hutan dalam pemaduserasian TGHK dengan recana tata ruang wilayah Provinsi Riau. Jakarta: Kementerian Kehutanan RI.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1967 tentang PokokPokok Kehutanan.
Undang-Undang Nomor 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
Verbist, B., & Pasya, G. (2004). Perspektif sejarah status kawasan hutan, konflik dan negoisasi di Sumberjaya, Lampung Barat - Propinsi Riau. AGRIVITA, 26(1), 20–28.
Wrangham, R. (2003). Diskursus kebijakan yang berubah dan masyarakat adat 1960-1999. In Kemana harus melangkah: masyarakat, hutan, dan permusan kebijakan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
WWF-Indonesia. (2013). Menelusuri TBS sawit ilegal dari kompleks hutan Tesso Nilo. Retrieved December 17, 2016, from http:// awsassets.wwf.or.id/downloads/wwf_ indonesia__2013__menelusuri_sawit_ illegal_di_riau_final.pdf
DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2017.14.1.17-30
Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
