KOMPOSISI KIMIA DAN KEAWETAN ALAMI DELAPAN JENIS KAYU DI BAWAH NAUNGAN
Abstract
Pemanfaatan kayu dipengaruhi oleh komposisi kimia dan keawetan alaminya pada kondisi tertentu. Penelitian ini mempelajari komposisi kimia dan keawetan alaminya delapan jenis kayu yang berasal dari Banten dan Jawa Barat. Komposisi kimia kayu diuji berdasarkan metode Norman dan Jenkins, SNI 14-0492-1989, dan SNI 14-1032-1989. Pengujian keawetan alami kayu dilakukan di lapangan dengan cara memberi naungan sampel uji di alam terbuka. Hasil penelitian menunjukkan komposisi kimia kayu yang dipelajari berada dikisaran rata-rata komposisi kimia kayu daun lebar. Dari seluruh sampel uji kayu yang dipelajari, kadar holoselulosa tertinggi tercatat pada jenis kayu baros (Michelia champaca L.) sebesar 75,64% dan terendah pada kayu pasang taritih (Lithocarpus elegans Blume Hatus ex Supadmo) sebesar 60,19%. Kayu pasang taritih (Lithocarpus elegans Blume Hatus ex Supadmo) memiliki kadar lignin tertinggi (35,14%), sedangkan kayu ki hiyang (Albizia procera (Roxb.) Benth) memiliki kada lignin terendah (25,35%). Kadar zat ekstraktif tertinggi tercatat pada kayu tarisi (Albizia lebbeck (L.) Benth) sebesar 7,9% dan terendah pada kayu tangkalang (Litsea roxburghii Hassk) sebesar 1,54%. Uji keawetan alami kayu di bawah naungan menunjukkan kayu pasang taritih tergolong awet (kelas II) dan tujuh jenis kayu lainnya tergolong sangat tidak awet (kelas V) yaitu jenis kayu tarisi, ki hiyang, hanja, cerei, tangkalang, baros, dan kapinango.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Achmadi, S. S. (1990). Kimia kayu. Bogor: IPB Press.
Fengel, D., & Wegener, G. (1995). Kayu: Kimia, ultrastruktur, reaksi-reaksi. Dalam H. Sastrohamihatmojo (Ed.), Wood: Chemistry, Ultrastructure, Reactions. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Haygreen, J., & Bowyer, J. (1996). Hasil hutan dan ilmu kayu: Suatu pengantar. (Forest Product and Wood Science: An Introduction). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Jasni. (2016). Keawetan alami 57 jenis kayu Indonesia dengan pengujian di bawah naungan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(3), 179–188.
Jasni, Pari, G., & Satiti, E. R. (2016). Komposisi kimia dan keawetan alami 20 jenis kayu indonesia dengan pengujian di bawah naungan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(4), 323–333.
Jasni, & Rulliaty, S. (2015). Ketahanan 20 jenis kayu terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) dan rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(2), 125–133.
Junaidi, A. B., & Yunus, R. (2009). Kajian potensi tumbuhan gelam (Melaleuca cajuputi Powell) untuk bahan baku industri pulp: Aspek kandungan kimia kayu. Jurnal Hutan Tropis, 10(28), 248–291.
Lukmandaru, G. (2010). Sifat kimia kayu jati (Tectona grandis) pada laju pertumbuhan berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 8(2), 188–196.
Martawijaya, A. (1996). Keawetan kayu dan faktor yang mempengaruhinya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan.
Martawijaya, A., & Barly. (2010). Pedoman pengawetan kayu untuk mengatasi jamur dan rayap pada bangunan rumah dan gedung. Bogor: IPB Press.
Muslich, M., & Rulliaty, S. (2016). Ketahanan 45 jenis kayu Indonesia terhadap kayu kering dan rayap tanah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(1), 51–59.
Nandika, D. (2015). Satu abad perang melawan rayap: Mitigasi bahaya serangan rayap pada bangunan gedung. Bogor.
Nandika, D., Rismayadi, Y., & Diba, F. (2003). Rayap: Biologi dan pengendaliannya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Oey, D. S. (1990). Berat jenis dari jenis-jenis kayu Indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek. Pengumuman Nr. 13. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.
Roszaini, K., Hale, M., & Salmiah, U. (2016). In-vitro decay resistance of 12 Malaysian broadleaf hardwood tress as a function of wood density and extratives compound. Journal of Tropical Forest Science, 28(4), 533–540.
Sokanandi, A., Pari, G., Setiawan, D., & Saepuloh. (2014). Komponen kimia sepuluh jenis kayu kurang dikenal: Kemungkinan penggunaan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32(3), 209–220.
Standar Nasional Indonesia (SNI) (1989). Cara uji kadar sari (ekstrak alkohol benzena) dalam kayu dan pulp (SNI 14-1032-1989). Badan Standardisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia (SNI) (2014). Uji derajat kerusakan kayu (SNI 2702-2014). Badan Standardisasi Nasional Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika. (Principles and procedures of statistics). Jakarta: PT. Gramedia.
Sumarni, G., & Ismanto, A. (1989). Intensitas serangan dan komunitas rayap tanah di Kecamatan Cikampek. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 5(4), 211–226.
Sumarni, G., & Roliadi, H. (2002). Daya tahan 109 jenis kayu Indonesia terhadap rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren). Buletin Penelitian Hasil Hutan, 20(3), 177–185.
Tsunoda, K. (2008). Biological resistence of wood-based composites under protected above ground conditions. Bangalore, India.
Tsunoda, K., Adachi, A., Yoshimura, T., Byrne, A., Morris, P. I., & Grace, K. (2004). Resistance borate-treated lumber subteranean termites under protected, above-ground condition Kailua-Kona, Hawai, USA.
Tsunoda, K., Byrne, A., Morris, P. I., & Grace, K. (2004). Performance of borate-treated lumber in a protected, above-ground fields test in Japan. The 35th Annual Meeting of International Research Group on Wood Preservation. Ljubbljana. Slovenia.
Wise, E. L. (1944). Wood chemistry. New York: Renhold Publishing Corporation. Yadav.S.S, P.K. Galib, P.K. Prajatipati & C.R. Harisha. 2011. Parmacognical Screening and Phytochemical evaluataion of Albizzia lebbec Benth. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences, 1(5), 01-06
DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2018.36.1.59-65
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:
Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)
eISSN : 2442-8957 pISSN : 0216-4329
JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.