HASIL DESTILASI KERING DAN NILAI KALOR 15 JENIS KAYU
Abstract
Dalam tulisan dikemukakan hasil destilasi kering dari 15 jenis kayu berasal dari Jawa Barat dan Aceh dengan menggunakan retor listrik pada suhu sekitar 500"C selama 4-5 jam. Berat jenis kayu yang diteliti masing-masing berkisar antara 0,45 - 0,61 dan 0,26 - 0,88; nilai kalor antara 4337 - 4510 cal/g dan 4213 - 4479 cal/g.
Hasil destilasi kering memperlihatkan bahwa rendemen arang asal Jawa Barat dan Aceh masing-masing berkisar antara 28,89 - 33,05% dan 28.23 - 33,66%; ter berkisar antara 5,65 - 12,52 % dan 0,86 - 12,25%; destilat antara 60,32 - 106,47% dan 10,58 - 83,86%; serta gas antara 27, 76 -53,18 dan 29,35 - 55,62%.
Sifat fisis-kimia arang menunjukkan kisaran nilai kalor antara 6928 - 7357 cal/g. kadar abu
antara 0,96 - 2,56%, zat terbang antara 18,06 - 21,98% dan kadar karbon terikat antara 76,25 -
80, 72%. Sifat ini memberikan petunjuk bahwa semua arang hasil penelitian adalah baik untuk
digunakan sebagai bahan baku untuk arang aktif serta bahan bakar dan pereduksi pada industri
peleburan bijih besi.
Jenis kayu yang menghasilkan rendemen arang, tar, destilat dan gas yang tinggi antara lain kisereh, meranti merah, merawan, anglau, bentol, bayut. Kayu tersebut disarankan sebagai bahan baku yang baik untuk destilasi kering.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim. 1959. ASTM Standard. Coal and Coke. American Society for Testing and
Materials, Philadelphia.
--- 1982. Annual Book of ASTM Standard. Coal and Coke. American Society for
Testing and Materials, Philadelphia.
FAO. 1985. Industrial Charcoal Making. Food and Agricultural Organization of The
United Nations, Rome.
Hadi, S. 1974. Metodologi Research. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hendra, D. 1992. Hasil pyrolisis dan nilai kalor dari 8 jenis kayu di Indonesia Bagian
Timur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 10 (4): 122 - 124.
Intari. 1996.Pemanfaatan destilat kayu untuk pestisida. Arsip Penelitian Pendahuluan. Laboratorium Hama dan Penyakit Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan danKonservasi Alam, Bogor.
Nurhayati, T. 1996 Analisis kimia destilat kayu. Arsip Penelitian Pendahuluan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan, Bogor
Nurhayati, T., S. Komarayati dan D. Setiawan. 1997. Hasil destilasi kering dan nilai kalor 9 jenis kayu dari Nusa Tenggara Barat. Buletin Penelitian Hasil Hutan 15 (I): I - 6.
Oey Djoen Seng. l 964. Berat jenis dari jenis-jenis kayu Indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek. Pengumuman No. l. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor.
Pari, G. l 996. Hasil destilasi kering 9 jenis kayu dari Maluku Utara. Buletin Penelitian Hasil Hutan 14 (10): 462 - 466.
Pari, G., D. Setiawan dan Mahpudin. 1996. Hasil destilasi kering 10jenis kayu dari Nusa Tenggara Barat. Buletin Penelitian Hasil Hutan 14 (9): 382 - 387.
Smisek, M. and S. Cerny. 1970. Active Carbon. Manufacturing, Properties and Application. Elsevier Publishing Company, New York.
Sudarmo, S. 1985. Pestisida. Penerbit Kanisius, Jakarta.
Yatagai, M.,G. Unrinin, and G. Sugiura, 1986, By Products of Wood Carbonization.Mokuzai Gakkaishi 32 (6) : 467 - 471.
Yatagai, M., G. Unrinin, and T. Ohira. 1988. By Products of Wood Carbonization IV Mokuzai Gakkaishi 34 (2): 184 - 188.
Yatagai, M. and G. Unrinin. 1989. By Products of Wood Carbonization V. Mokuzai
Gakkaishi 35 (6) : 564 - 571.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.1997.15.4.291-298
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:
Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)
eISSN : 2442-8957 pISSN : 0216-4329
JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.