KETAHANAN TIGA JENIS KAYU UNTUK BANTALAN REL KERETA API TERHADAP JAMUR PERUSAK KAYU SECARA LABORATORIS
Abstract
Wood still performs as the main materials for railway sleepers, especially at their connected portions, cross and bridge. So far, wood has not yet been effectively substituded by other materials. However, wood based railway sleepers are susceptible to deterioration by the decaying fungi. This study examined, the decay resistance of three wood species i.e. bangkirai (Shorea laevis), meranti batu (Shorea platyclados) and rasamala (Altingia exelsa). Samples were evaluated against the decayingfungi in a laboratory experiment using DIN 52176-modified standard.
Results indicated that bangkirai and meranti batu were classified resistance against fungal
attacks (Class II), whereas, rasamala was categorized moderately resistant (Class III). The weight loss percentage of rasamala was higher than those of bangkirai and meranti batu. The ability of fungus to degrade certain wood was depended upon kinds of wood and fungus itself. Fungi with significant decay ability were Pycnoporus sanguineus HHB-324, Schizophyllum commune, Polyporus sp., Trametes sp. and Tyromyces palustris.
The highest weight losses were recorded on samples exposed consecutively to Pycnoporus
sanguineus and Schizophyllum commune.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Martawijaya, A. 1961. Beberapa hasil percobaan bantalan yang diawetkan. Pengumuman Nr. 74. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan. Bogor.
----------. 1975. Pengujian laboratoris mengenai keawetan kayu Indonesia terhadap jamur. Kehutanan Indonesia TH II Juli 1975, Him.: 775- 777. Direktorat Jenderal Kehutanan. Jakarta.
----------. and I. Kartasujana. 1981. The potential use of Indonesian timbers. Indonesian Res. Dev. J. Vol. 3(4): 108-116. The Ministry of Agriculture, Agency for Agricultural Research and Development. Jakarta.
--------- . and I. Kartasujana. 1982. Inventarisasi dan pemanfaatan kayu Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 1(1): 23-30. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
----------. 1989. Keawetan kayu yang berasal dari hutan alam dan hutan tanaman. Proceedings Diskusi Sifat & Kegunaan Jenis Kayu HTI, tanggal 23 Maret di Jakarta. Him.: 280-288. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.
Oey Djoen Seng. 1990. Berat jenis dari jenis-jenis kayu Indonesia dan pengertian beratnya kayu untuk keperluan praktek. Pengumuman Nr. 13. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.
Suprapti, S. 2002. Ketahanan kayu mangium (Acacia mangium Willd.) terhadap sebelas jamur pelapuk. Bulletin Penelitian Hasil Hutan 20 (3): 187-193. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.
----------, Djarwanto dan Hudiansyah. 2003. Ketahanan delapan jenis kayu terhadap duabelas jamur pelapuk. Prosiding Seminar Nasional V Masyarakat Peneliti Kayu
Indonesia (MAPEKI) tanggal 30 Agustus - 1 September 2002 di Bogor. Him: 178 - 184. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2004.22.4.215-221
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:
Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)
eISSN : 2442-8957 pISSN : 0216-4329
JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.