STATUS POPULASI DAN HABITAT BURUNG DI BKPH BAYAH, BANTEN
Sari
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang status populasi, tipe habitat, dan keragaman jenis burung di BKPH Bayah, KPH Banten. Metode pengamatan dilakukan dengan meletakkan plot sepanjang satu km lebar 50 m pada masing-masing habitat. Hasil penelitian menunjukkan, burung yang dijumpai di lokasi penelitian berjumlah 104 jenis yang tercakup dalam 31 famili, 21 jenis di antaranya dilindungi menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999. Satu jenis burung yaitu Pitta guajana Muller termasuk dalam Appendix II CITES. Habitat burung di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bayah, Banten ada empat tipe yaitu hutan alam, hutan mahoni, hutan jati, dan hutan campuran, di mana hutan campuran mempunyai keragaman jenis burung dan keseimbangan paling tinggi (H = 3,54 dan E = 0,90). Kepadatan dan keragaman burung di lokasi penelitian didominasi oleh jenis walik jambu (Ptilinopus jambu Gmelin) sebanyak 240 ekor/km2 dan 0,33, anis hutan (Zoothera andromedae Latham) sebanyak 150 ekor/km2 dan 0,20, walet serang hitam (Collocalia maxima Linnaeus) sebanyak 120 ekor/km2 dan 0,24, cinenen pisang (Orthotomus sutorius Pennant) 120 ekor/km2 dan 0,23, cica daun sayap biru (Chloropsis cochinchinensis Gmelin) sebanyak 120 ekor/km2 dan 0,17. Pengelolaan secara in-situ telah dilakukan oleh Perhutani dengan mempertahankan hutan alam sebagai hutan lindung, dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencegah perburuan liar.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abas, Y. 1980. Inventarisasi Satwa Burung dan Studi Pengetahuan Habitat Terhadap Populasi dan Keragaman Jenis Burung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.
Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa liar Jilid I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor. BAPPENAS. 2003. National Biodiversity Action Plan. Bappenas. Jakarta. Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). 2007. Appen dices I, II and III, Valid from 13 September 2007.
Helvort, V.B. 1981. A Study on Bird Population in The Rural Ecosystem of West Java, Indonesia a Semi Quantitative Approach. Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningen The Netherand. International Union Conservation of Natural and Natur Reserve (IUCN).2007. Red List Data Book of En dangered Species. USA.
Ludwig, J.A. dan J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. John Willey & Sons. USA.
MacKinnon, J., Karen P. dan B. van Balen. 1992. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Seri Panduan Lapangan, LIPI – Birdlife. Peterson. 1980. Burung. Pustaka Alam ”LIFE”. Tira Pustaka. Jakarta. Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999. Tentang pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jakarta, Indonesia. Tanggal 27 Januari 1999.
Pielou, E.C. 1975. Ecological Diversity.John Wiley & Sons. New York. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1997. Peta Tanah Jawa Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Schmidt, F.H and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhand. No.42 Kementerian Perhubungan Djawatan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Walters, M. 1981. The Complete Birds of the World Illustrated Edition. David & Charles Newton Abbot. London.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.3.239-249
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.