Pelepasan Unsur Hara Mineral Selama Pelapukan Serasah Daun Di Areal Tegakan Sisa Hutan Alam Mangrove Sungai Sepada, Kalimantan Barat
Sari
Tujuan penelitian ini, untuk mendapatkan inforrnasi tentang peranan hutan mangrove dalam memelihara kesuburan daerah perairan pantai di bawah tegakan tinggal hutan alam mangrove. Lokasi penelitian terletak di komplek hutan alam mangrove Sunga, Sepada, Kalimantan Barat Hutannya didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata Lamk. dan Bruguiera gymnorrhiza Lamk. dan tingginya agak seragarn. Tanahnya digenangi air pasang laut yang tingginya beberapa sentimeter. Penaksiran jumlah serasah menggunakan 10 buah jaring serasah berukuran masmg masing I m x I m dan diletakkan sccara acak dalam hutan. Serasah kering dikumpulkan setiap triwulan. Untuk menaksir tingkat pembusukan serasah dan laju akumulasi unsur mineral yang terurai menggunakan cara yang digunakan oleh Olson (1963) dan Yenny et al. (1949). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Tegakan tinggal hutan mangrove menghasilkan rata-rata 202.552 gc/m2/th karbon organik; (b) Laju penguraian unsur mineral selama dekomposisi serasah adalah : P>N>Mg>C >Al>S>K>Fc>Cu>Zn>Ca>Mn, dan (c) Pemanenan biomas hutan yang tak terkontrol telah menghilangkan rata-rara 99,4% karbon organik
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Addicott, F.T and R.S. Lynch. 1955. Physiology of abscission. A.Rev. PL. Physyol. 6 : 211-238.
Attiwill, P.M. 1967. The loss of element from the decomposing litter. Ecology 49: 142-145.
Alrasyid, H. 1986. Jalur hijau untuk pengelolaan hutan mangrove Parnanukan, Jawa Barat. Buletin Pcnelitian Hutan No.475.
Day, F .A.Jr. 1982. Litter decomposition rates in the seasonally flooded Great Disonal swamp. Ecology 63: 143-149.
Dall, W. 1968. Food and feeding of some Australian penaeid shrimp. FAO, Fish Rept.2 (57) 251-258.
Heald, E.J. 1969. The production of organic detritus in a South Florida estuary. Ph.D. Thesis. Univ. Miami, Florida. Tidak diterbitkan.
Jenny, Hans. 1950. Causes of the high nitrogen and organic matter content of certain tropical forest soil. Soil Sci.69 : 63-69.
Jenik, J. and K.A. Longman. 1974. Tropical forest and its environmental. Longman, London. 302 pp
Krisnamurthy, K. 1975. Socio economic aspect of Indian mangrove. Proceeding of International Symposium on Biology and Management of Mangrove. Institute of Food and Agricultural Science Univ. of Florids. Vol.II: 729-731.
Moriaty, D.J. W. 1976. Quantative studies on bacteria and algae on the food ol Mugil cephalus Land prawn (Metapenaeusbennetae). J.Exp. Mar. Biol. Ecol.22: 131-143.
Olson S .J. 1963 Energy strorage and the balance of producers and decomposers in ecological system. Ecology 44 : 322-331.
Ruello, N.A. 1973. Burrowing feeding and spartial distribution of the school prawn (Metapenaeus macleayi) in the Hunter River Region. Australia J. Exp. Mar. Biol. ecol.: 189-206.
Schmidt, F.II. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea Verhand 42. Djawatan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Wilde, S.A.G.K. Voig and J.G. Iyer. 1972. Soil and plant analysis for tree culture. Oxfor & IBH Publishing Co. London. 246 pp.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.2.127-136
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.