TEKNlK PEMBIBITAN BITTI (Vitex cofassus Reinw.) SECARA KULTUR JARINGAN
Sari
Teknik pembibitan bun (vire» rofassus Remw.) dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian dan Pcngcmbangan Kehutanan Sulawesi, Makassar, Penelittan perbanyakan tanaman bitu secara kultur jaringan, bertujuan untuk mendapatkan informasi tcntang kombinasi antara sumber eksplan dan jems zat pcngatur tumbuh yang terbaik untuk perkembangan kalus, serta komposrsi media yang tcrbaik untuk perturnbuhan planlct tanaman bitti. Pcrlakuan yang dicobakan adalah kombinasi antara sumber eksplan dan jcnis zat pengatur turnbuh, dan perlakuan berbagai jems komposisi media kultur. Hasrl pcnclitian menunjukkan bahwa kombmasi antara sumbcr eksplan embrio dan 0, 1 ppm NAA menghasilkan pcrkernbangan kalus yang terbaik yaitu 90 %. Komposist media yang tcrbaik untuk pcrtumbuhan tunas planlet adalah 1,0 ppm BAP + 1,0 ppm GA3. Media tersebutjuga dapat untuk perbanyakan bibit brrti secara kultur jaringan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
George, E.F. and P.D. Sherringhton. 1984. Plant propogation by tissue culture. Ltd England.
Gunawan I.W. 1988. Teknik kultur jaringan tumbuhan. Laboratorium Kullur Jaringan Tumbuhan. Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi IPB -Bogor.
Hendaryono, D.P.S. dan W. Ari. 1994. Teknik kultur jaringan. Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Kanisus. Yogyakarta.
Mardjono, 8 dan Sarwoso. 1992. Perbaikan varietas tembakau melalui teknik kultur jaringan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi LIPI. Bogor.
Nazir, Elfrida dan M. Winarno. 1992. Pengaruh NAA, BAP, dan kinetin pada media WPM terhadap pertumbuhan mata tunas rarnbutan secara invitro. IPB. Bogor.
Mariska, L. Deden S. and Endang G. 1992. Perbanyakan vegetatif tanarnan melinjo melalui kultur janngan. Prosiding Bioteknologi Untuk Menunjang Pembangunan Nasional. Bogor.
Pierik, R.l.M. 1987. In vitro of higher plant. Marthinus Niijhoff Publisher. Dodrecht 344.
Rahardja, P.C. 1994. Kultur jaringan. Teknik perbanyakan tanaman secara modem. Penebar Swadaya. Jakarta.
Senc, Oey Djoen. 1990. Specific gravity of Indonesia wood and significance for practical use. (Terjemahan). Pusat Litbang Hasil Hulan Bogor.
Triatrniningsih, R. 1992. Pengaruh pencelupan tunas pucuk dalam BAP dan GA3 terhadap keberhasilan penyambungan tunas pucuk jeruk secara in vitro. Prosiding Bioteknologi untuk Menunjang Pembangunan Nasional. Bogor.
Wattimena, G.A. 1988. Zat pengatur tumbuh. PAU IPB Bogor. Bogor.
Wattimena, G.A. 1992. Bioteknologi tanaman. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. PALI IPA Rioteknologi. ITB. Bandung.
Wetherell, D.F. 1982. Pengantar propagasi tanaman secara in vitro. (Terjernahan Koesnomarjinah), Avery Publishing Corp. Inc. New York.
Wetter, L.R. and F. Conslabel. 1991. Metode kultur jaringan tanaman. Plant biochemistry section praire regional laboratory Sishatoon. Soskatchewan. Canada.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.2.165-176
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.