KUALITAS ALIRAN SUB DAS WUNO DAN MIU DAS PALU
Sari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rnendapatkan informasl tentang kualitas aliran Sub DAS Wuno dan sub DAS Miu, DAS Palu sebngai dampak pengelolaan lahan serta inforrnasi untuk menentukan arahan pengelolaan lahan di DAS tersebut. Untuk rnencapai tujuan tersebut digunakan pendekatan model, dalam hal ini model AGNPS. Model AGNPS merupakan model kejadian hujan yang berbasis sel segi empat dengan tiga komponen utama yaitu hidrologi, erosi, dan unsur hara. Model ini juga mampu menentukan sumber erosi dan pencemar. Hasil penelitian di Sub DAS Wuno pada kejadian hujan 53 mm, erosi yang dihasilkan adalah 0,71 ton/ha dengan hasil sedimen 13.451 ton atau setara dengan 15,53 ton/ha/tahun untuk curah hujan tahunan 978,8 mm. Sumber erosi di Sub DAS Wuno adalah ladang. Konsentrasi unsur hara adalah 29,49 mg/liter untuk N; 0,09 mg/liter untuk P; dan 124 mg/liter untuk COD. Konsentrasi N dan COD melebihi batas maksirnum yang diperbolehkan untuk air minum, perikanan, pertanian dan peternakan. Sedangkan konsentrasi P masih berada di bawah arnbang batas maksirnum. Adapun sumber pencemar unsur hara adalah ladang dan kebun campuran. Pada kejadian hujan 65 mm, tingkat erosi di Sub DAS Miu adalah 0,41 ton/ha dengan hasil sedimen 7.965 ton. Bila curah hujan tahunan 1.118,5 mm rnaka erosi yang terjadi setara dengan 6,93 ton/ha/tahun. Ladang, kebun campuran, dan coklat merupakan surnber erosi terbesar. Konsentrasi N ( 1,25 mg/liter), P (0,13 mg/liter), dan COD (19 mg/liter) masih ada di bawah ambang batas maksimum yang diperbolebkan untuk semua pemanfaatan air. Arahan pengelolaan lahan untuk kedua sub DAS secara umurn adalah penerapan teknik konservasi tanah dan air, penerapan sistem agroforesrry, pengembalian kawasan fungsi lindung, dan pengurangan pemakaian pupuk non organik dan diganti dengan pupuk organik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
BP DAS Palu-Poso. 2000. Review rancangan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah terpadu DAS Palu. BP DAS Palu-Poso. Palu.
Dannawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi tanah. Dasar teori bagi peneliti tanah dan pelaksana pertanian di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Haeruman, H. 1994. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Paper Lokakarya Rencana Pengelolaan DAS Terpadu. Dirjen RRL Departemen Kehutanan. Jakarta.
Keputusan Menteri Negara Kementerian Lingkungan Hidup No. Kep-02/ Menklh/1/1988. Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
Keputusan Gubemur Kepala DKI Jakarta No. 1608 tahun 1988. Tentang Baku Mutu Air Sungai di DKI Jakarta.
Lee, R. 1990. Hidrologi hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1990. Tentang Pengendalian Pencemaran Air.
Young, R.A, C.A. Onstad, D.D Bosch, W.P. Anderson. 1994. Agricultural non-point source polution model, Version 4.03/AGNPS USER'S GUIDE.USDA-ARS. United State of America.
Yudono SHN, H. 2000. Evaluasi dampak pengelolaan lahan terhadap kualitas aliran sungai dan pendapatan petani di Sub DAS Gobeh, Wonogiri, Jawa Tengah. Tesis. Tidak dipublikasikan. Pasca Sarjana IPB. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.4.389-400
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.