PEMANFAATAN SLUDGE INDUSTRI KERTAS SEBAGAI AGEN PEMBENAH TANAH PADA LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA
Sari
Menumbuhkan bibit pada lahan bekas tambang batu bara dihadapkan pada berbagai macam kendala akibat kondisi lahan bekas tambang ini, yang kurang mendukung kurena pH lahan rendah, kandungun bahan organik lahan (BOT) rendah, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, kurang seimbangnya unsur hara dan terjadi akumulasi logam berat, Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan limbah Industri kertas (sludge) sebagai agen pembenah tanah untuk memperbaiki kondisi lahan bekas tambang batubara sehingga menjadi lebih optimum untuk menumbuhkan pada polbag kemudian dicampur secara homogen dengan masing-masing 0%, 25% dan 50% dengan slude dan sludge yang sudah dikomposkan. diberi penyiramansetia[ 3 hari sekaliuntuk menirukan kondisi dilapangansetalah 2 minggudilakukan pengukuran pH.KTK,S Total dan kandungan sulfat tanah. hasil penelitian menunjukan bahwa sludge 50% memberikan hasi yang paling baik, meningkatkan pH 103 %, KTK 167 %. S total don SO, diturunkan sebanyak 87,05 % dibanding kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa sludge induslri kertas., mempunyai prespek yang baik untuk dikembangkan sebaga: agen pembenah tanah
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anas, I. 1997. Bioteknologi Tanah. Diktat Kuliah. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.
Bellomy, K.L., C. Chang, and R. A. Cline. 1995. Paper Sludge Utilisation in Agriculture and Container Nursery Culture. J. Env. Qual (24): 1074-1082.133
Brockway, D.G. and D.R. Urie. 1983. Determining Fertilizer Rates For Forest From Nitrate-N Leacbates and Groundwater. J. Env, Qual. (12): 487-492.
Direktorat Bina Produksi Kehutanan. 2003. lndustri Pulp dan Kertas Indonesia. Dcpar1crnen Kehutanan. Tidak dipublikasikan.
Hards, B.C and J.P. Higgins. 2004. Biorernedrauon of Acid Rock Drainage Using SRB. Jacques Whit Environment Limited. Ontario.
McDonalds, M. A., B. J. Hawkins, C.R. Prescott, and J. P. Kimmins. 1993. Growth and Foliar Nutrition of Western Red Cedar Fertilizer with Sewage Sludge, Pulp Sludge and Fish Sludge and Wood Ash on Northern Vancouver Island. Can. J. Fur. Rcs. (24): 294-301.
Sherman, W.R. l 99S. A Review of the Main Appendix Sludge Research Program. TAPP l (78): 135-150. 134.
Simarmata, T., R. Hindersah, M. Kalay, dan Sumadi. 2004. Pemanfaatan limbah padat abu terbang (fly ash)dan kornpos sludge eks IPAL proses organik pulp industri kertas ditinjau dari aspek tanaman. Laporan RKL-RPL PT. IKPP, Riau (tidak dipublikasikan).
Stevenson, F. J. 1994. Humus Chemistry: Genesis, Composition, Reaction. John Willey & Son. New York.
Sutton, D.D. 200 I. Supression of H idrogen Sulphide Production by Augmentation in Waste Water Treatment. http//www. undp.org. in/Programme/GEF/junelpage24-25.hlm (7 Maret 2002].
Tan, K. II. 1993. Principles or soil Chemistry K(2"' ed). Marcel Dekker Ink. New York.
Widyati, E., I. Mansur, I. Anas, C. Kusmana, dan E. Santoso. 2005. lsolasi Bakteri Pengkoloni Sludge. Penelitian Pendahuluan Disertasi. Tidak dipublikasikan.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.2.127-134
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.