KERAGAMAN BENTHOS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS EKOSISTEM PERAIRAN HUTAN PRODUKSI
Sari
Kualitas ekosistem pcrairan di hutan produksi dipeugaruhi olch teknik penebangan hutan secara konvesional (CNV) dalamhal ini TPTI a tau ramah lingkungan (Re.duced Impact loggiflg, RIL). Penelitian pengaruh penebangan terhadap kualitas air bertujuan melihat dari keragaman dan populasi benthos di perairan CNV dan Rll. dan menjadikan keragaman bcnthos sebagai indikator kualitas perairan. Metode penentuan lokasi pengambilan contoh adalah purposive random sampling dan parameter yang diteliti adalah kualitas fisik dan kimia air, keragaman benthos, serta tekstur dasar sungai. hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman benthos di CNV dipengaruhi oleh BOD dan COD, sedangkan di perairan RIL, dipengaruhi oleh DO. Kandungan hara yang diindikasikan dari jumlah nitrogen dan fosfat di kawasan RTL lcbih tinggi daripada di CNV. Dari 15 jenis benthos yang teridcnti likasi di lokasi penelitian termasuk ke dalam 9 ordo. Jenis yang penyebarannya Joas atau dengan frekuensi keberadaannya tinggi adalah Laccophylus sp. (Coleoptera), llagenius sp. (Odonata), Palaemonetes sp. (Dccapoda), dan Macrobrachium sp. (Decapoda). Keberadaan jenis benthos ini dipengaruhi oleh substrat dasar sungai di ekosistem perairan, di mana CNV lebih banyak mengandung tanah lempung dan liat dibandingkan dengan di perairan RJL, sehingga populasi benthos lebih tinggi, yaitu 180 individu per m2 dibandingkan dengan 108, 75 individu per m2. Keberadaan jenis benthos tersebut mcnunjukkan kualitas air tergolong dalam kategori bersih,
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Bismark, M., E. Santoso, D. Mulyadhi, Rahardyan N. A. 1997. Analisis mutu ekosIstem vegetasi di hutan bekas tebangan kawasan hak pengusahaan hutan (HPH) (Studi kasus di kawasan HPH PT. Hayam Wuruk, Mamuju, Sulawesi Selatan), Buletin Penelitian Kehutanan 2(4) : 48-59. Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Ujung Pandang,
Bismark, M., R. Sawitri dan S. Iskandar. 2004. Pengaruh sistern penebangan ramah lingkungan dan TPTI! di hutan produksi terhadap keragaman jenis ikan.Jumal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 1(2): 147-155. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.
Darleth, P. R. Schlaepfcr, M. Sartori, dan J. Golliat. 200I. How do logging influence the micro invertebrate composition in tropical stream system. CIFOR, Bogor.
Hawkes, H. A. 1979. Invertebrates as indicators of river water, John Wiley and Sons, London, Great Britain.
ITTO Project. 2002. Technical Report. Phase I 1997-2001. ITTO Project PD 12197 Rev. I (F) Forest, Science and Sustainability. The Bulungan Model Forest, CIFOR, Bogor.
James, A. 1979. The value of biological indicators in relation to other parameters of water quality in biological indicators of water quality. John Wiley and Sons, London, Great Britain.
Ludwig, J. A. and J. F. Reynolds. 1988. Statrsncal ecology. John Wille and Sons. San Diego, USA. Hal. 85-99.
Mason, C. F. 1991. Biology of freshwater pollution. Longman Scientific and Technical. John Wiley & Sons. Inc. New York. Hal. 73-148.
Sist, P. 2000. Reduced-impact logging in the tropics: objectives, principles and impacts. International Forestry Review 2: 3-10.
Susanti, S. 1995. Panduan pengenalan invertebrata kolam & sungai di Asia Tenggara. Wetlands-lntemational, IP. Bogor. Hal. 1-6
UNEP-IETC, 1999. Planningg and management of lakes and reverinens, and integrated approach to eutrophication Osaka/Shinga.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.5.519-526
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.