PENGARUH PERAMBAHAN TERHADAP VEGETASI DAN SATWALIAR DI TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI, PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Sari
perarnbahan menyebabkan terganggunya sampai berubahnya ekosistem mikro akibat berubahnya struktur dan komposis isampai hilangnya vegetasi. Perambahan juga menyebabkan berkurangnya sampai hilangnya ruang, pakan, tempat berlindung, dan tempat beraktivitas sosial. Pengaruh perambahan hutan yang diterima oleh populasi satwaliar antara lain menurunnya populasi, terganggunya kesehatan, migrasi, meningkatnya persaingan,perubahan perilaku, perubahan kebiasaan makan dan jenis makanan, dan terganggunya proses reproduksi. Satwa yang paling berat menerima pengaruh perambahan merupakan jenis-jenis dilindungi yaitu anoa (Buba/us depressicornis), rusa (Cervus timorensis), monyet digo(Macacaochreata), dan kuskus beruang (Phalangerursinus). Perarnbahan menyebabkan terganggunya sampai berubahnya ekosistem mikro akibat berubahnya struktur dan komposisi sampai hilangnya vegetasi. Perambahan juga menyebabkan berkurangnya sampai hilangnya ruang, pakan, tempat berlindung, dan tempat beraktivitas sosial. Pengaruh perambahan hutan yang diterima oleh populasisatwaliar antara lain menurunnya populasi, terganggunya kesehatan, migrasi, meningkatnya persaingan,perubahan perilaku, perubahan kebiasaan makan dan jenis makanan, dan terganggunya proses reproduksi. Satwa yang paling berat menerima pengaruh perambahan merupakan jenis-jenis dilindungi yaitu anoa (Buba/us depressicornis), rusa (Cervus timorensis), monyet digo (Macacaochreata) dan kuskus beruang (Phalangerursinus).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alikodra, H. S. 1990. Pengelolaan satwaliar, jilid I. Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidrkan Tinggr, Pusat Antar Umversitas llrnu Hayat, lnstitut Pertanian Bogor.
Coates, B. J., K. D. Bishop, dan D. Gardner. 2000. Panduan lapangan burung burung di kawasan Wallacea. Dirdlife Internanonal-Indonesia Programme & Dove Pubhcanon.
Holmes, 0. dan K. Phillipps. 1999. Burung burung di Sulawesi. Puslitbang Biologi-UPI. Bogor.
Kusmana, C. 1997. Metode survey vegetasi. IPD Press. Bogor.
Magurran, A. E. 1988. Ecological diversity and its measurement. Croom Helm. London.
Odum. E. P. 1998. Dasar-dasar ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sub Balai, Konservasi Sumberdaya Alam (SBKSDA) Sulawesi Tenggara. 1997. Informasi kawasan konservasi Propinsi Sulawesi Tenggara. SBKSDA Sultra. Kendari.
Sogianto, A. 1994 ekologi, kuantiatif Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.
Soenanegara, I. & A. lndrawan. 1980. Ekologi hutan Departernen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Van Lavieren, I. P. 1982. Wildlife management in the tropics School of Environmental Conservation Management (ATA 190). Ciawi, Bogor.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.5.449-459
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.