PENGUSAHAAN REBUNG BAMBU OLEH MASYARAKAT, STUDI KASUS DI KABUPATEN DEMAK DAN WONOSOBO
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anonim. (1999). Bisnis rebung bambu tak kenal musim. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http://mitra-bisnis.tripod.com.
Anonim. (2012). Untung melimpah bambu tabah. Diakses tanggal 12 Desember 2012 dari http:/ /etabloidgalangkangin2 .blogspot.com.
Aziz, S. A. (1997). Cara penanaman stek buluh bambu betung, andong, temen, hitam, dan tali. Bul. Agron. 25(2):15-22.
Dirjen IKM Kemenperin. (2012). Bambu belum maksimal industri bambu ditargetkan samai rotan. Diakses tanggal 12 Desember 2012 dari http://www.kemenperin.go.id.
Kencana, P.K.D. (2009). Fisiologi dan teknologi pascapanen rebung bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Kurz). (Disertasi). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http: //www.brawijaya.ac.id.
Kencana, P.K.D., Widia, W., & Antara, N.S. (2009). Praktek budidaya bambu rebung tabah. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari seafast .ipb.ac.id.
Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Othman, A. & Malik. (1998). Panduan penanaman dan pengurusan dirian buluh untuk pengeluaran rebung. Techn. Infor. Handb. 17, p.27.
Pramudiarja, U. (2011). Makan bambu muda bisa langsing dan tak mudah kena kanker. Diakses tanggal 5 Mei 2012 dari www.bambuawet.com.
Qiu F, G. (1992). The recent development of bamboo food. Bamboo and its use (pp. 333-345). Proceedings International Symposium on Industrial of Bamboo, Beijing, December 7-11, 1992. Beijing: International Timber Organization and Chinese Academy of Forestry.
Rahardi, F. (2010, Januari 30). Memperbaiki tata air dengan bambu. Kompas. Diakses tanggal 20 Agustus 2010 dari http://www.kompas.co.id.
Rahardi, F. (2011). Memanen rebung, kiat agribisnis. Mingguan Kontan, 31-XV, ed. 25 April-1 Mei 2011, p. 7.
Senior. (2007). Rebung kaya serat, penangkal stroke. Diakses tanggal 16 Oktober 2009 dari http://cybermed .cbn.net.id.
Singarimbun, M. & Sofian. (1982). Metoda penelitian survai. Jakarta: LP3ES.
Shi, Q. T. (1992). Study on relationship between nutrients in bamboo shoots and human health, bamboo and its use (pp 338-346). Proceedings International Symposium on Indsutrial of Bamboo, Beijing, December 7-11, 1992. Beijing: International Timber Organization and Chinese Academy of Forestry.
Sutiyono, Widiarti, A., & Mawazin. (2009a). Teknik budidaya bambu penghasil rebung sebagai sumber pangan. (Laporan penelitian). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Sutiyono, Widiarti, A., & Mawazin. (2009b). Budidaya bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharader ex. Wendland). (Laporan penelitian). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Widjaja, E. A. (2001). Identifikasi jenis-jenis bambu di Jawa. (Seri Panduan Lapangan). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani, Herbarium Bogoriense.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2013.10.1.51-61
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.