ANALISIS FINANSIAL USAHA TANI HUTAN RAKYAT POLA WANAFARMA DI MAJENANG, JAWA TENGAH
Sari
Petani hutan rakyat umumnya mengusahakan beragam pola tanam campuran, salah satunya adalah pola wanafarma, yaitu percampuran tanaman kayu dan tanaman obat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial pola wanafarma. Kajian ini dilaksanakan di Desa Bener, Sepatnunggal, dan Sadahayu, Kecamatan Majenang, pada bulan Mei 2006. Lima puluh tujuh responden dipilih secara sengaja dan diwawancara menggunakan kuesioner. Analisis finansial dihitung dari usaha tani tanaman obat dan semusim, tanaman albasia daur 10 tahun, dan tanaman mahoni daur 20 tahun menurut lima strata luas lahan pada lahan kurang dari 0,5 hektar hingga lebih dari 2 hektar. Tingkat kelayakan finansial diukur dengan Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) pada tingkat bunga pinjaman 18%. Kajian menunjukkan bahwa pengusahaan hutan rakyat pola wanafarma menghasilkan nilai keuntungan nominal yang berbanding lurus dengan luas lahan yang diusahakan petani. Keuntungan nominal tertinggi sebesar Rp 87.770.531,00/daur diperoleh petani yang mengusahakan hutan rakyat dengan luas lahan lebih dari 2 ha dengan NPV35.745.819,52 dan nilai B/C Ratio 2,57%.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Affianto, A., A. Susanti, dan S. Riyanto. 2005. Nilai Finansial dan Ekonomi Tegakan Hutan. Dalam Awang, S.A. 2005. Petani, Ekonomi, dan Konservasi: Aspek Penelitian dan Gagasan. Seri Bunga Rampai Hutan Rakyat. Debut Press. Yogyakarta.
Andayani, W. 2005. Ekonomi Pengelolaan Hutan Rakyat: Aspek Kajian Pola Usahatani dan Pemasaran Kayu Rakyat. Dalam: Awang, S.A. 2005. Kelangkaan Air: Mitos Sosial, Kiat, dan Ekonomi Rakyat. Seri Bunga Rampai Hutan Rakyat. Debut Press. Yogyakarta.
Anonim. 2005. Data Monografi Desa dan Kelurahan. Desa Sepatnunggal Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Cilacap.
Anonim. 2006. Data Monografi Desa dan Kelurahan. Desa Bener Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Cilacap.
Awang, S.A., H. Santosa, W.T. Widayanti, Y. Nugroho, Kustomo, dan Sapardiono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Debut Press. Yogyakarta.
Bappeda Kabupaten Cilacap dan BPS Kabupaten Cilacap. 2004. Cilacap dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap. Cilacap.
Bappeda Kabupaten Cilacap dan BPS Kabupaten Cilacap. 2005. Kecamatan Majenang Dalam Angka 2004. Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap. Cilacap.
Bappeda Kabupaten Cilacap dan BPS Kabupaten Cilacap. 2005b. Profil Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2004. Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap. Cilacap.
Darusman, D. dan N. Wijayanto. 2007. Aspek Ekonomi Hutan Rakyat (Skim Pendanaan). Makalah dalam Prosiding Stadium General Pekan Hutan Rakyat II Memerankan IPTEK bagi Peningkatan Kontribusi Hutan Rakyat dalam Pembangunan Kehutanan, tanggal 30 Oktober 2007 di Ciamis, hal. 1-10. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.
Hardjanto. 2000. Beberapa Ciri Pengusahaan Hutan Rakyat di Jawa. Dalam: Didik Suharjito. 2000. Hutan Rakyat di Jawa Perannya dalam Perekonomian Desa. Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Masyarakat (P3KM). Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Herawati, T. 2001. Pengembangan Sistem Pengambilan Keputusan dengan Kriteria Ganda dalam Penentuan Jenis Tanaman Hutan Rakyat: Contoh Kasus di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Thesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan.
Yusron, M. 2010. Wanafarma Melestarikan Hutan dengan Tanaman Obat. Diakses tanggal 22 April 2012. http://pustaka. litbang.deptan.go.id/publikasi/wr326101.pdf.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2012.9.2.105-120
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327
JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.