KELAYAKAN EKONOMI DAN MANFAAT SOSIAL PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI

Edwin Martin, Helly Fitriani

Sari


Konsep perhutanan sosial (social forestry) seringkali dipahami hanya sebagai obat penawat untuk menangani konflik sosial usaha hutan tanaman, bukan sebagai salah satu sistem usaha produktif yang ekonomis. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang apakah program social forestry dapat dijadikan sebagai sebuah pilihan sistem usaha dalam pembangunan hutan tanaman industri. Alat analisis utama yang digunakan yaitu studi kelayakan usaha dan tinjauan manfaat sosial terhadap program tersebut. Program social forestry MHBM dan MHR PT. MHP di Sumatera Selatan dijadikan sebagai objek studi kasus. Pelaksanaan program social forestry hutan tanaman industri dengan pola MHBM seperti diterapkan oleh PT. MHP bernilai ekonomis jika suku bunganya  berada pada kisaran 14% - 15 ,5 5%, sedangkan untuk program MHR bernilai ekonomis jika suku bunganya berada pada kisaran 14% - 17,89%. Manfaat sosial diterapkannya program social forestry yaitu menurunnya kejadian kebakaran di lahan konsesi HTI, semakin berkurangnya intensitas konflik sosial dengan masyarakat, semakin terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat.

Kata Kunci


Hutan Tanaman lndustri; kelayakan usaha; manfaat sosial; social forestry

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bank Indonesia, 2002. APBN 2002 dan RAPBN 2003. http://www.bi.go.id/ Bank Indonesia2. Darusman, D., 2004. Mengapa HTI kurang berkembang? Makalah dalam Prosiding Seminar.

Pembangunan Hutan Bogor 6 Oktober 2004. Pusat Litbang Sosial Budaya dan Ekonomi Kehutanan. Bogor.

Hairih, K, M.A. Sardjono dan S. Sabarrudin, 2003. Pengantar Agroforestry (Bahan Ajaran 1). World Agroforestry Centre (ICRAF), South east Asia Regional Office. Bogor.

Handadhari, T., 2004. Membangun Keberdayaan Masyarakat Hutan. Warta FKKM Edisi Desember 2004 Vol. 7 No.12. Bogor.

Iskandar, U., Ngadiono, dan A. Nugraha., 2003. Hutan Tanaman Industri: Di Persimpangan Jalan. Arivco Press. Jakarta.

Iskandar, U. dan S. Hutomo, 2004. Hutan Tanaman Acacia mangium & Kesejahteraan Masyarakat. PT. Musi Hutan Persada. Palembang.

Kadariah, L. Karlina, C. Gray, 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Muhtaman, D.R., C.A. Siregar, and P. Hopmans, 2000. Criteria and Indicators for Sustainable Plantation Forestry in Indonesia. CIFOR. Bogor.

Martin, E., A. Sofyan, M. Ulfa, 2004. Mengenal metode pengelolaan hutan tanaman pola kemitraan dan peranannya terhadap peningkatan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat (Studi Kasus di PT. Musi Hutan Persada dan PT. Xylo Indah Pratama). Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Hasil Penelitian. Yogyakarta 11-12 Oktober 2004. Pusat Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Badan Litbang Kehutanan. Yogyakarta.

Nawir, A.A., L. Santoso, and I. Mudhofar, 2002. Towards Mutually Beneficial Company Community Partnerships in Timber Plantation: Lessons learnt from Indonesia. CIFOR. Bogor.

Nugroho, T., 1994. Hutan Tanaman Industri: Kajian Konsep dan Implementasinya. Wabana Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta.

Simon, H., 2004. Problem sosial dan pendekatan pemecahannya. Hal. 361-396 dalam Hardiyanto, E.B. dan H. Arisman, eds. Pembangunan Hutan Tanaman Acacia mangium; Pengalaman di PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. PT. Musi Hutan Persada. Palembang.

Sutojo, S., 2000. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknis dan Kasus. PT. Damar Mulia Pustaka. Jakarta

Subarudi, 2004. Upaya percepatan pembangunan hutan tanaman. Prosiding Seminar Pembangunan Hutan, Bogor 6 Oktober 2004. Pusat Litbang Sosial Budaya dan Ekonomi Kehutanan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2006.3.2.117-128

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.