PENGARUH FREKWENSI PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN MERANTI DI LAPANGAN

Nina Mindawati, Yetti Heryati

Sari


Shorea atau meranti dikenal di perdagangan dunia sebagai kayu tropik yang cukup berperan penting. Program pembangunan HTI tengkawang tidak akan berhasil dengan baik jika tanpa dilakukan pemeliharaan pada tanaman muda di lapangan. Penelitian mengenai macam dan frekwensi pemeliharaan terhadap tanaman muda di lapangan telah dilakukan di HP Haurbentes, Jasinga, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap dengan dua tipe pemeliharaan yang dilakukan sampai tanaman berumur 3 tahun, yaitu berupa pemeliharaan intensif dan kurang intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemeliharaan intensif berpengaruh secara nyata terhadap rata-rata pertumbuhan tinggi dan diameter jenis S. stenoptera sebesar 3,19 m dan 3,64 cm, sedangkan jenis S. mecistopteryx sebesar 3,43 m dan 3,76 cm. Prestasi kerja pembangunan hutan tanaman meranti mulai dari penyiapan lahan, penanaman dengan pemeliharaan yang intensif selama 3 tahun memerlukan sekitar 66 HOK/ha, sedangkan jika pemeliharaan kurang intensif sebesar 56 HOK/ha. Kondisi tanah dan tumbuhan bawah di areal dengan pemeliharaan yang intensif menunjukkan hasil yang lebih baik ditinjau dari pH tanah, N total, P tersedia dan KTK serta nilai INP tumbuhan bawah jika dibanding pemeliharaan kurang intensif.

Kata Kunci


Frekuensi pemeliharaan; pertumbuhan; shorea; tengkawang

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bowyer, J.L.; R. Shmulsky and J.G. Haygreen. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Fourth edition. Iowa State Press. 287 - 326 pp.

Fujimori, T. (2001). Ecological and Silvicultural Startegis for Sustainable Forest Management. Elsevier. Amsterdam. London. New York Oxford. Paris. Shannon. Tokyo. 121- 161 pp.

Hendromono. 2004. Penyiapan lahan dan ukuran bibit yang sesuai untuk penanaman Mahoni Afrika (Khaya anthotheca C.Dc.) di areal semak belukar. Buletin Penelitian Hutan No. 645 hal 49 - 56.

Kramer, P.J. and T.T. Kozlowski. 1960. Physiology of Trees. Mc.Graw Hall Book Co. New York. Toronto. London: 641 pp.

Mindawati, N, M.H.L; Tata, I. Heriansyah; R. Bogidarmanti; Y. Heryati dan AS. Kosasih. 2005. Pengaruh lebar jalur bersih terhadap pertumbuhan jenis Meranti Merah penghasil tengkawang (Shorea stenoptera dan S. mecistopteryx) di Hutan penelitian Haurbentes, Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. II No. 2 hal 167 - 174.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of ecology 3rd ed. W.B. Sounders Company, USA.

Smith, D.H. 1986. The Practice of Silviculture. John Wiley and Sons. New York. 527 pp.

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia with Western New Guinea. Vertrand No. 42. Kementrian Perhubungan Jawatan Meteorologi dan Geofisika.

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1989. Prinsip dan prosedur statistika, suatu pendekatan biometrik. Alih bahasa oleh Bambang Sumantri dari Buku Principle and Procedure of Statistics. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 748 hal.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2006.3.2.63-71

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.