POTENSI Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. SEBAGAI JAMUR ANTAGONIS TERHADAP Cylindrocladium sp. PENYEBAB PENYAKIT LODOH PADA PERSEMAIAN SECARA IN-VITRO
Sari
Salah satu penyakit yang umum menyerang tanaman di persemaian adalah penyakit lodoh (damping off) yang disebabkan oleh jamur patogen Cylindrocladium sp. Pengendalian biologi dengan menggunakan jamur antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. merupakan altematif yang diharapkan dapat mengurangi resiko pencemaran dengan meminimalkan gangguan terhadap keseimbangan biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jamur antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. dalam pengendalian hayati terhadap patogen Cylindroc/adium sp. penyebab penyakit lodoh pada persemaian tanaman hutan secara in-vitro.Pengujian dilakukan di dalam cawan petri dengan metode biakan ganda (Dual Culture) menggunakan media PDA (agar kentang). Rancangan yang digunakan adalah Split Plot dengan lima perlakuan yaitu perlakuan A untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan satu koloni jamur antagonis Trichoderma sp (CT 1:1), B untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan dua koloni jamur antagonis Trichoderma sp. (CT 1:2), C untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan satu koloni jamur antagonis Gliocladiumsp. (CG 1 :1 ), D untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan dua koloni jamur antagonis Giocladium sp. (CG 1:2) dan E untuk Cylindrocladium sp. (kontrol), setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan diameter koloni Cylindrocladium sp. dan persentase penghambatan jamur antagonis terhadap Cylindrocladium sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penghambatan jamur antagonis Trichoderma sp. terhadap patogen Cylindrocladium sp. pada perlakuan A (CT 1 : 1) dan perlakuan B (CT 1:2) hari ke-6 masing-masing sebesar 24,2% dan 22,4%, sedangkan persentase penghambatan pada jamur antagonis Gliocladium sp. terhadap patogen Cylindrocladium sp. pada perlakuan C (CG 1:1) dan perlakuan D (CG 1:2) hari ke-6 masing-masing sebesar 19,3% dan 15,2%. Penghambatan ini disebabkan oleh adanya aktivitas antibiosis dan lisis serta persaingan tumbuh dari Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. terhadap Cylindrocladium sp.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anggraeni, I. dan M. Suharti. 1994. Sifat Antagonis Trichoderma sp. terhadap Pertumbuhan Beberapa Jamur Penyebab Penyakit Busuk Akar dan Busuk Batang pada Tanaman Kehutanan Secara In-Vitro. Buletin Penelitian Hutan. 561: 25-40.
Hartley, C. 1921. Damping-off in Forest Nursery. Bureau of Plant Industry, Washington. Journal of Agriculture Research.34: 1-90.
Baker, K.P. and R.J. Cook. 1974. Biological Control of Plant Pathogens. W.H. Freeman & Co., San Fransisco.
Boyce, J.S. 1948. Forest Pathology. McGraw Hill Book Company, Inc. New York, NY.
Darma, l.G.K.T. 1993. Ilmu Penyakit Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Lewis, J.A. and G.C. Papavizas. 1984. A New Approach to Stimulate Population Proliperation of Trichoderma sp. and other Potensial Biocontrol Fungi Introduced Into Natural Soil. Journal of Phytopathol. 54:74-80.
Papavizas. G.C. 1985. Trichoderma and Gliocladium Biology 2nd Edition. John Wiley and Sons, Inc. New York.
Rahayu, S. 1999. Penyakit Tanaman Hutan di Indonesia Gejala, Penyebab, dan Teknik Pengendaliannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2008.5.1.63-75
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327
JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.