TEKNIK PENYIMPANAN BENIH MANGLID (Manglietiaglauca Bl.)
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Barorob, A. (2013). Analisis multivariat dan time series dengan SPSS 21. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Bonner, F.T., Yozzo, I.A., Elam, W.W. & Land, S.B. (1994). Tree seed technology training course. Instructor's Manual. General Technical Report. United States Departement of Agriculture. New Orleans. Louisiana.
Indartono. (2011). Pengkajian suhu ruang penyimpanan dan teknik pengemasan terhadap kualitas benih kedelai. Gema Teknologi,16 (3), 158-163.
ISTA. (2010). International rules for seed testing: Edition 2010. The International Seed Testing Association. Bassersdorf. Switzerland.
Meliala. (2008). Pengaruh ruang simpan, media, wadah dan periode penyimpanan terhadap viabilitas benih manglid (Manglietia glauca Blume). Skripsi. Fakultas Kehutanan: Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan).
Nurhasybi, A., Muhararn, & Ismed. (2003). Daya simpan benih jabon (Anthocephaluscadamba) pada berbagai ruang dan wadah simpan. Buletin TeknologiPerbenihan, 10(2), 93-100.
Payung, D. (2009). Uji daya kecambah benih tanjung (Mimusops elengi Linn) dengan berbagai teknik dan lama penyimpanan benih. Jurnal Hutan Tropis Borneo, 10(26), 194-200.
Rahayu, S., Wanita, Y.P., & Kobarsih, M. (2011). Penyimpanan benih padi menggunakan berbagai jenis pengemas. Agrin, 15(1), 36-44.
Robi'in. (2007). Perbedaan bahan kemasan dan periode simpan dan pengaruhnya terhadap kadar air benih jagung dalam ruang simpan terbuka. Buletin TeknikPertanian, 12(1), 7-9.
Schmidt, L. (2000). Pedoman penanganan benih tanaman hutan tropis dan sub tropis. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Siahaan, H., Mareti, S., Herdiana dan, N., Rahman, T. (2008). Pengaruh periode dan ruang simpan terhadap perkecambahan benih bambang lanang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 5(1), 13-20.
Sudrajat, D.J., & Megawati. (2010). Keragaman morfologi dan respon perlakuan pro perkecambahan benih dari lima populasi sawo kecik (Manilkara kauki (LL.) Duabard). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(2), 67-76.
Suita, E. (2006). Pengaruh penurunan kadar air terhadap daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benih tanjung (Mimusops elengi L.). Prosiding Seminar Benih Untuk Rakyat: Menghasilkan dan Menggunakan Benih Bermutu secara Mandiri. Publikasi Khusus, 5(6), I 03-108.
Suita, E., & Ismiati, E. (2008). Pengaruh Penurunan kadar air terhadap perkecambahan benih kesambi (Schleichera oleosa Merr.). Info Benih, 12(2), 127-134.
Suita, E., & Ismiati, E. (2011 ). Pengaruh ruang, wadah dan periode simpan terhadap perkecambahan benib kesambi (Schleichera oleosa Merr.). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 5(2), 63-72.
Suryanto, H. (2013). Pengarub beberapa perlakuan penyimpanan terbadap perkecambaban benib suren (Toona sureni). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallace,2(1), 26-40.
Yuniarti, N., Zanzibar, M., & Pramono, A.A. (2013). Pendugaan vigor daya simpan benih antar jenis tanaman hutan berdasarkan karakteristik fisik, fisiologis dan kandungan biokimia. Prosiding Seminar Nasional Silvikultur I dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Silvikultur Indonesia; Optimasi Peran Silvikultur untuk Menjawab Tantangan Kehutanan Masa Depan. pp. 396-401.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2015.12.2.154-162
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327
JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.