PEMATAHAN DORMANSI DAN METODE UJI VIABILITAS BENIH LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam. de Wit.) (Breaking Dormancy and Testing Method in Determining Seed Viability of Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. De Wit.)
Sari
ABSTRACT
Due to its hard seed coat condition, preliminary treatment is necessary to be applied to Lamtoro seed to improve its germination. The objective of this research was to figure out the best pre-treatment and testing method for improving seed viability and seed vigor of lamtoro. Completely randomized design with factorial patterns was arranged to assist analyzing the observed parameters. Pre-treatments for breaking seed dormancy was conducted including: control (without treatment), soaked seeds in plain water for 24 hours, soaked seeds in boiling water (100°C) and colded for 24 hours, soaked seeds in concentrated H2SO4 for 10 and 20 minutes, soaked seeds in 1% NaOCl for 5 and 10 minutes. The test results showed the best viability of lamtoro seed through sowing in both a greenhouse and laboratory that can increase germination, germination speed, germination rate and germination value was the treatment of soaked seeds in H2SO4 for 20 minutes. The best sowing test method in a greenhouse is obtained from a mixture of sand and soil media (1:1, v/v) covered with sand and in a laboratory with Top of Paper method.
ABSTRAK
Benih lamtoro mempunyai kulit yang keras sehingga untuk meningkatkan dan mempercepat perkecambahan diperlukan perlakuan pendahuluan agar mempunyai viabilitas dan vigor yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perlakuan pendahuluan dan metode uji yang sesuai agar dihasilkan tingkat perkecambahan yang tinggi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan perlakuan: control (tanpa perlakuan), benih direndam air biasa selama 24 jam, benih direndam air panas (suhu 1000C) dan dibiarkan dingin selama 24 jam, benih direndam dalam H2SO4 pekat selama 10 dan 20 menit, serta benih direndam dalam NaOCl 1% selama 5 dan 10 menit. Hasil pengujian menunjukkan pengujian viabilitas benih lamtoro yang terbaik melalui penaburan di rumah kaca maupun di laboratorium yang dapat meningkatkan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, laju perkecambahan dan nilai perkecambahan apabila diberikan perlakuan benih direndam dengan H2SO4 selama 20 menit. Metode uji penaburan terbaik di rumah kaca diperoleh dari media campuran pasir dan tanah (1:1, v/v) ditutup pasir dan di laboratorium dengan metode uji di atas kertas.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adawiah, R.A.R. (2018). Potensi ekstrak daun lamtoro (leucaena leucocephala lam.) sebagai bioherbisida terhadap pertumbuhan beberapa jenis gulma. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/ 14649/1/JURNAL.
Aisyah, S., & Herrianto, E. (2016). Pelepasan kulit ari dan suhu perendaman terhadap pematahan dormansi benih pepaya. Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 1(1), 81–93.
Roidi, A.A. (2016). Pengaruh pemberian pupuk cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi pakcoy. Universitas Sanata Dharma. Retrieved from https://repository.usd.ac.id/8151/2/121434023_full.
Astari, R.P., Rosmayati, & Bayu, E.S. (2014). Pengaruh pematahan dormansi secara fisik dan kimia terhadap kemampuan berkecambah benih mucuna (Mucuna bracteata D.C). Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(2), 803–812.
Azad, S., Al-Musa, Z., & Matin, A. (2010). Effects of pre-sowing treatments on seed germination of Melia azedarach. Journal of Forestry Research, 21(2), 193–196. https://doi.org/10.1007/s11676-010-0031-1
Fitri, N. (2015). Pengaruh skarifikasi dengan perendaman dalam aquades, air panas, dan asam sulfat terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan awal lamtoro (Leucaena leucocephala). Universitas Hasanuddin Makassar.
Marthen, Kaya, & Rehatta. (2013). Pengaruh perlakuan pencelupan dan perendaman terhadap perkecambahan benih sengon. Agrologia, 2(1), 10–16.
Murniati, E. (2013). Fisiologi perkecambahan dan dormansi benih. In Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. IPB Press.
Olatunji, D., Maku, J.O., & Odumefun, O.P. (2013). The effect of pre-treatments on the germination and early seedlings growth of Acacia auriculiformis Cunn . Ex . Benth. African Journal of Plant Science, 7(8), 325–330. https://doi.org/10.5897/AJPS11.255
Orwa, C., Mutua, A., Kindt, R., & Anthony, S. (2009). Leucaena leucocephala (Lam ) de Wit Fabaceae - Mimosoideae.
Rasebeka, L., Mathowa, T., & Mojeremane, W. (2014). Effect of seed pre-sowing treatment on germination of three Acacia species Indigenous to Botswana. International Journal of Plant & Soil Science, 3(1), 62–70.
Sudrajat, D.J., Nurhasybi, & Bramasto, Y. (2015). Standar Pengujian dan Mutu Benih Tanaman Hutan. (Iriantono, D., Zanzibar, M., & Setio, P. Eds.). Forda Press, Bogor.
Suharti, T., & Suita, E. (2013). Pengaruh fungisida terhadap viabilitas benih lamtoro (Leucaena leucocephala). Jurnal Perbenihan Hutan Tanaman, 1(2), 103–109.
Suita, E., & Bustomi, S. (2014). Teknik peningkatan daya dan kecepatan berkecambah benih pilang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 11(1), 45–52.
Suita, E., & Nurhasybi. (2014). Pengujian viabilitas benih weru (Albizia procera Benth.). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 2(1), 12–23.
Suita, E., & Syamsuwida, D. (2017). Karakteristik fisik dan metode pengujian perkecambahan benih turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 5(2), 125–135.
Sutopo, L. (2002). Teknologi benih (Cetakan ke). Jakarta: Raja Grafindo Persada. https://doi.org/10.1163/157006610X530330
Tadros, M.J., Samarah, N.H., & Alqudah, A.M. (2011). Effect of different pre-sowing seed treatments on the germination of Leucaena leucocephala (Lam.) and Acacia farnesiana (L.). New Forests, 42(3), 397–407. https://doi.org/10.1007/s11056-011-9260-1
Widajati, E. (2013). Batasan benih, aspek-aspek dalam ilmu dan teknlogi benih, serta pentingnya benih dalam produksi tanaman. In Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. IPB Press, Bogor.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2019.16.2.59-72
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327
JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.