ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN BERBAGAI ENERGI BIOMASSA UNTUK IKM (Studi Kasus di Kabupaten Wonosobo)

Sylviani Sylviani, Hariyatno Dwiprabowo, Elvida Yosefi Suryandari

Abstract


Kelangkaan sumber energi yang tidak terbarukan mendorong industri menggunakan bahan bakar terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan adalah limbah kayu dari industri penggergajian seperti serbuk gergajian dan pelet kayu. Penelitian dilakukan di Kabupaten Wonosobo pada beberapa Industri Kecil Menengah (IKM) makanan dan minuman (mamin). Uji coba menggunakan pelet kayu dilakukan di Kabupaten Cianjur pada industri tahu dan tempe. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis biaya untuk mengetahui perbandingan biaya penggunaan berbagai jenis bahan bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya bahan bakar menggunakan pelet kayu menunjukkan nilai yang terkecil (2,3%) dari biaya produksi dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar lainnya, sedangkan biaya produksi tempe menggunakan pelet kayu menunjukkan nilai yang tinggi 5,5%. Pelet kayu merupakan bahan bakar yang memiliki kelebihan antara lain : hemat dalam penyimpanan, waktu memasak yang relatif singkat, dan rendah tingkat abu dan emisi. Kabupaten Wonosobo mempunyai potensi yang tinggi untuk pengembangan bahan bakar pelet kayu karena memiliki hutan negara dan hutan rakyat yang cukup luas. Pelet kayu merupakan bahan bakar yang cukup efisien untuk dikembangkan penggunaannya dalam industri. Namun demikian, perlu kerjasama dan koordinasi para pihak untuk mengembangkan pelet kayu agar dapat dimanfaatkan secara luas.

Keywords


Energi terbarukan; pelet kayu; koordinasi para pihak

Full Text:

PDF

References


BPS Wonosobo. 2011. Wonosobo dalam Angka. Kabupaten Wonosobo.

Ciolkosz, D. 2009. Manufacturing Fuel Pellets from Biomass, Penn State Biomass Energy Center and Department of Agricultural and Biological Engineering. Penn State Renewable and Alternative Energy Program: energy.extension.psu.edu. The Pennsylvania

State University 2009.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah. 2011. Industri Besar, Menengah dan Kecil Jateng. Semarang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Wonosobo. 2010. Industri Besar, Menengah dan Kecil Kab. Wonosobo.

Leaver, R. H., 2008. Fuel Pellet Kayu dan Pasar Residential, (12 Desember 2011). PT Solar Park. 2012. Proses Pembuatan Pelet Kayu Sengon. Wonosobo.

Poyri. 2010. Biomass Pellet Trade Asia. Jakarta. www.futureenergyevents.com

Rony, H. 1990. Akuntansi Biaya : Pengantar untuk Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi. Lembaga Penerbit Fakultas UI.

Jakarta.

Rahmawati, E. 2009. Kajian Nilai Tambah Produk Agribisnis Kedelai Pada Usaha Aneka Tahu Maju Lestari Di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Universitas Lambung Mangkurat

Sanusi, 2010. Karakteristik Pelet Kayu Sengon. Universitas Hasanuddin. Makassar.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.1.48-60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.