SPATIAL ANALYSIS OF POPULATION PRESSURE ON AGRICULTURAL LAND IN KEDUANG SUBWATERSHED, WONOGIRI DISTRICT, CENTRAL JAVA

Agus Wuryanta, Pranatasari Dyah Susanti

Abstract


Population pressure on agricultural land is one of  the important parameters to determine the level of  watershed environment quality. High population pressure on agricultural land in a watershed can lead to land degradation and watershed ecosystems damage. The purpose of  research is to calculate and determine the level of  population pressure on agricultural land in the sub watershed and in each district in the sub watershed by using Geographic Information System (GIS). Population pressure on agricultural land is calculated by using Soemarwoto's formula (1985). The classification of  population pressure on agricultural land is based on the Decree of  the  Directorate General of  Land Rehabilitation and Social Forestry (RLPS,) Ministry of  Forestry of  Indonesia No. P.04/VSET/2009. The research was conducted in Keduang sub-watershed which is part of  water chatchment area of  Gajah Mungkur Reservoir in Wonogiri District, Central Java. The results showed that population pressure on agricultural land in Keduang Sub-watershed is categorized as “bad” with the value of  28.978,16. Girimarto, Jatipurno, Jatiroto, Jatisrono and Sidoharjo districts are categorized as “medium”, while Jatiyoso, Kismantoro, Ngadirojo, Nguntoronadi, Purwantoro, Slogohimo and Tirtomoyo districts are categorized as “bad” with the value more than 2.

Keywords


Population pressure, Keduang Sub-Watershed and Geographic Information System (GIS)

Full Text:

PDF

References


Anonimous. (2012). Wonogiri dalam angka. Wonogiri: Badan Pusat Statistik.

Aronoff, S. (2012). Geographical information system. A Management perspective. Ottawa Canada: WDL Publication.

Asdak, C. (1995). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Asdak, C. (2012). Kajian lingkungan hidup strategis : jalan menuju pembangunan berkelanjutan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Harianto, K. (2002). Biaya lingkungan yang terabaikan dalam kebijakan ketahanan pangan. Prosiding Seminar Tekanan Penduduk, Degradasi Lingkungan dan Ketahanan Pangan. Bogor, 1 Mei 2002. Bogor: Pusat Studi Pembangunan Pusat Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Irawan, B. F. (2002). Dampak konversi lahan sawah di Jawa terhadap produksi beras dan kebijakan pengendaliannya. Jurnal Sosial- Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA : 2(2),79-95.

Japan International Cooperation. (2007). Studi penanganan sedimentasi waduk serbaguna Wonogiri Republik Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Jones C., P. M. (2002). Watershed health monitoring.Emerging technologies. Washington D.C: Lewis Publiser.

Krisnohadi, A. (2011). Tekanan penduduk dan trend perubahan penggunaan lahan potensial untuk pertanian di Kota Singkawang Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Bengkulu, 7 Juli 2011. Bengkulu: Universitas Negeri Bengkulu.

Oktama, R. D. (2013). Aplikasi SIG dalam analisis tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul. Prosiding Seminar Nasional Pendayagunaan Informasi Geospasial Untuk Optimalisasi Otonomi Daerah 2013. Surakarta, 20 Juni 2013. Surakarta: Muhamadiyah University Press.

Paimin, S. P. (2006). Sidik cepat degradasi sub daerah aliran sungai. Bogor: Pusat Penelitian dan pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial nomor P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai Tanggal 05 Maret 2009.

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Prahasta, E. (2009). Sistem informasi geografis. Konsep-konsep dasar (perspektif geodesi dan geomatika). Bandung: Informatiks.

Purwanto, E. (2012). Prinsip perlindungan dan rehabilitasi daerah tangkapan air (PR-DTA) (Seri Manual Perlindungan dan Rehabiitasi Daerah Tangkapan Air (PR-DTA) (ed.). Baubau: Operation Wallacea Trust (OWT).

Santosa, A. D. (2011). Dampak alih fungsi lahan sawah terhadap ketahanan pangan beras. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian. Bengkulu, 7 Juli 2011.

Sartohadi J, P. F. (2008). Evaluasi potensi degradasi lahan dengan menggunakan analisa kemampuan lahan dan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di Kecamatan

Kokap Kabupaten Kulon Progo. Forum Geografi , 1-12.

Soemarwoto, O. (1985). A Quantitative Model of Population Pressure and Its Potential Use in Development Planning. Majalah Demografi Indonesia, Vo.12. No. 24.

Soemarwoto, O. (1999). Analisis mengenai dampak lingkungan. Yog yakarata: Gadjah Mada University Press.

Soerjani. (1987). Lingkungan: sumber daya alam, pependudukan dalam pembangunan. Jakarta: Universitas indonesia Press.

Suputra, D. A. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan studi kasus di Subak Daksina, Desa Tibuneneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. E-journal Agribisnis dan Pariwisata 1 (1), 61-68.

Ty Van, T. S. (2011). A spatial impact assessment of human-induced intervention highlands of Vietnam. Int. Journal River Basin Management,103-116.

Undang-undang No 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

Utomo, B.B. dan Supriharjo, D.R. (2012). Pemintakatan risiko bencana banjir bandang di kawasan sepanjang kali Sampean, Kabupaten Bondowoso. Jurnal Teknik ITS 1 (1).

Worosuprojo. (2007). Pengelolaan sumber daya berbasis spasial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Yuswar, Y. (2004). Tanah dan pengolahan. Bandung: CV. Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2015.12.3.149-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan



Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:

 ...More

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.