Hutan Desa Kabupaten Bantaeng dan Manfaatnya bagi Masyarakat
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alam, S. 2003. Mewujudkan hutan desa sebagai alternatif pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Makalah Lokakarya Hutan Desa Universitas Hasanuddin. Makassar.
Awang, S.A,. 2003. Hutan Desa: Realitas tidak terbantahkan sebagai alternatif model pengelolaan hutan di Indonesia. Dalam Prosiding Seminar Hutan Desa: Alternatif Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Yayasan DAMAR & The Ford Foundation. Yogyakarta.
Anneahira. 2013. Manfaat pohon bagi kehidupan manusia. www. anneahira.com. Diakses tanggal 21 Januari 2014.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang Walanae. 2010. Laporan hasil kegiatan fasliitasi penyusunan rencana kerja hutan desa. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.
Chandra, W. 2013. Madu alam dari hutan desa di Bantaeng. www.mongabay co.id. Diakses tanggal 15 Januari 2014.
Fakultas Kehutanan Unhas. 2009. Rancang Bangun Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Bantaeng. Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Hardiyanto, G. 2013. Idealita dan realita pengelolaan hutan desa di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Yayasan Damar. Yogyakarta.
Kusminingrum, N. 2008. Potensi tanaman dalam menyerap CO2 dan CO untuk mengurangi dampak pemanasan global. Jurnal Pemukiman, 3 (2) : 96-105. Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan. Bandung.
Peraturan Menteri Kehutanan. 2008. Nomor:P.49/Menhut-II/2008. Tentang Hutan Desa.
Supratman dan Alif. 2010. Pembangunan Hutan Desa di Kabupaten Bantaeng. Konsep, Proses dan Refleksi. Regional Community Forestry Training Center for Asia and The Pacifik. CV.Bumi Bulat Bundar.
Wikipedia. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora fauna Indonesia www.wikipedia org/wiki/Biosfer. Diakses 27 Nopember 2013.
DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5030
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Buletin Eboni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by: