KAJIAN PERSAINGAN USAHA ANTAR INDUSTRI KECIL MEBEL ROTAN DI KABUPATEN KOTA PALU, SULAWESI TENGAH
Abstract
Studi ini bermaksud untuk mengkaji sejauhmana persaingan usaha antar 5 industri kecil mebel rotan di kabupaten Kota Palu mempengaruhi pendapatan pemilik dan pengembangan industri. Hasil studi menunjukkan bahwa pasar mebel rotan adalah terbatas. Pada kondisi permintaan normal, produksi mebel rotan adalah sekitar 40 - 50 set mebel per bulan dan meningkat menjadi 150 - 200 set mebel per bulan pada kondisi permintaan tinggi. Selain itu, persaingan usaha antar industri sangat tinggi. Akibatnya, pendapatan yang diperoleh pemilik industri sangat rendah, sekitar Rp 393.095 - Rp 1.836.604 per industri per bulan. Di masa mendatang, persaingan usaha diperkirakan masih tetap tinggi, jumlah industri tidak banyak berubah dan pengembangan usaha sulit dilakukan. Pemerintah daerah dapat membantu pengembangan industri mebel dengan cara memperluas pasar mebel antara lain melalui peningkatan belanja mebel daerah.
Keywords
Persaingan usaha, industri mebel rotan, pasar terbatas
Full Text:
PDFReferences
Budiono. 1984. Ekonomi Mikro.BPFE. Yogyakarta. Nicholson, W. 1988. Microeconomic Theory: Basic Prinsiple and Extension. The Dryden Press. Orlando, Florida 32887, USA. Tisdel, C.A. 1979. Microeconomics: The Theory of Economic Allocation. Jhon Wiley and Sons. 65 Park Road, Brisbane, Australia.
DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2005.2.1.1-12
Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.