Option of Land Use Policy in Forest Area in West Tanjung Jabung District
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agung, P. (2012). Pengelolaan hutan oleh masyarakat sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian tenurial (Tesis Pascasarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Agung, P., Novia, C., Jasnari, & Galudra, G. (2012). Menuju pengelolaan hutan lindung gambut lestari di Tanjung Jabung Barat (Komunikasi Pribadi). Bogor: S.R.O. World Agroforestry Centre - ICRAF
Antoko, B., Sanudin, & Sukmana, A. (2008). Perubahan fungsi hutan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Info Hutan, 5(4), 307-316.
BPS Kabupaten Tanjabbar. 2016. Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka2016. BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Daryono, H. (2009). Potensi, permasalahan dan kebijakan yang diperlukan dalam pengelolaan hutan dan lahan rawa gambut secara lestari. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 6(2), 71-101.
Harun, M.K., & Dwiprabowo, H. (2014). Model resolusi konflik lahan di kesatuan pemangkuan hutan produksi model Banjar. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(4), 265-280.
HGJ. (2015). Studi harmonisasi pengembangan lapangan migas akatara blok Lemang PT. Hexindo Gemilang Jaya. Tanjung Jabung Barat: Kerjasama PT. Hexindo Gemilan Jaya dengan Fakultas Kehutanan UGM.
Irawati S, Surati, Handoyo, Mulyadin, Ariawan K, Setiadi A, Charity D. (2017). Analisis mata pencaharian masyarakat di lahan gambut. Kerjasama Badan Restorasi Gambut dan Puslitbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim, Bogor.
Kartodiharjo, H. (2009). Amputasi kawasan hutan. Diunduh 20 Mei 2017 dari http: http://103.28.21.22/Record/IOS3315-oai:repository.ipb.ac.id:123456789-29108/Description.
Kartodiharjo, H. (2017). Titik kritis penyelesaian penguasaan tanah dalam kawasan hutan. Diunduh 25 Februari 2018 dari http: http://agroindonesia.co.id/2017/12/titik-kritis-penyelesaian-penguasaan-tanah-dalam-kawasan-hutan-2/.
KLHK. (2019). Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
KPHL. (2017). Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) Kesatuan Pengelolaan Hutan Unit XVII KPHL Model Sungai Beram Hitam Tahun 2018 – 2027. Kabupaten Tanjung Jabung Barat: Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Beram Hitam.
Maryunika R. (2015). Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Agroforestry Berbasis Kelapa Sawit di Jambi. Institut Pertanian Bogor.
Nurrochmat, D.R. (2012). Menakar Beleid Pemutihan Pelepasan Kawasan Hutan. Tempo. A8.
Nurrochmat, D.R. (2017). Strategi Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan Berkelanjutan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan, 16 desember 2017. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Nurrochmat DR, Boer R, Ardiansyah M, Immanuel G, Purwawangsa H. (2020). Policy forum: Reconciling palm oil targets and reduced deforestation: Landswap and agrarian reform in Indonesia. Forest Policy and Economics. 119, 102-291. Elsevier.
Nurrochmat DR, Pribadi R, Siregar H, Justianto A, Park MS. (2021). Transformation of Agro-Forest Management Policy under the Dynamic Circumstances of a Two-Decade Regional Autonomy in Indonesia. Forests. 12, 419.
Nurrochmat, D.R., Darusman, D., & Ekayati, M. (2016). Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan. Bogor: IPB Press.
Nurrochmat, D.R., Darusman, D., & Ruchjadi, D. (2014). Rekonstruksi sistem tenurial kehutanan. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 1(1), 24-29.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2017 tentang Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan.
Prabowo, S.A., Basuni, S., & Suharjito, D. (2010). Konflik tanpa henti: Permukiman dalam kawasan taman nasional Halimun Salak. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(3), 137-142.
Pribadi, D.O., Shiddiq, D., & Ermyanila, M. (2011). Model perubahan tutupan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Lingkungan, 7(1), 35-51.
Putiksari V, Dalan EN, Prasetyo BL. (2016). Analisis perubahan penutupan lahan dan faktor sosial ekonomi penyebab deforestasi di Cagar Alam Kamojang. Media Konservasi, 19, 126–140.
Riggs, R.A., Sayer, J., Margules, C., Boedhihartono, A.K., Langston, J.D., & Sutanto, H. (2016). Forest tenure and conflict in Indonesia: Contested rights in Rempek Village, Lombok. Land Use Policy, 57, 241-249.
Rist L, Feintrenie L, Levang P. (2010). The livelihood impacts of oil palm : smallholders in Indonesia. Biodiversity and Conservation, 19,1009–1024.
Subarna T. (2011). Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Menggarap Lahan di Hutan Lindung: Studi Kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8, 265–275.
Suharjito, D. (2002). Pemilihan Jenis Tanaman Kebun-Talun: Suatu kajian pengambilan keputusan oleh petani (Choices of Forest-Garden Crops: A Study of Peasant's Decision Making). Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 8(2), 47-56.
Suharti, S., Kirsfianti, L., Murniati, Dona, O., & Windyoningrum, A. (2017). Langkah Strategis menuju percepatan realisasi capaian program perhutanan sosial (komunikasi pribadi). Bogor: P.S.E.K.d.P. Iklim
Tata, M.H.L., & Pradjadinata, S. (2013). Regenerasi alami hutan rawa gambut terbakar dan lahan gambut terbakar di Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah dan implikasinya terhadap konservasi. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10(3), 327-342.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016
Yuniati, D. (2018). Analisis kelayakan restorasi hutan lindung gambut berbasis masyarakat (Tesis Pascasarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.
DOI: https://doi.org/10.59100/jakk.2023.20.2.79-90
Copyright (c) 2023 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.