KAJIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN AKIBAT PENCEMARAN UDARA
Abstract
Dampak penting dari semburan lumpur panas adalah pencemaran lingkungan salah satunya peningkatan intensitas bau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi H2S, persepsi masyarakat tentang gangguan kesehatan dari polutan H2S, perhitungan risiko dan pencegahannya. Variabel penelitiannya adalah konsentrasi H2S dan persepsi masyarakat tentang 6 gangguan kesehatan( iritasi mata, sakit kepala, dizziness, hyperpnoea, apnoea). Pengumpulan data adalah dengan melakukan pengukuran langsung dilapangan dan kuesioner. Sampling pemilihan lokasi dengan menggunakan adalah purposive dan pemilihan responden dengan simple random. Konsentrasi H2S dari hasil penelitian adalah diatas bakumutu Kep-50/MENLH/11/1996. Hasil Pearson Chi Square test adalah Ҳ <0.05 antara konsentrasi H2S dengan iritasi mata, sakit kepala, dizziness dan hyperpnoea. Pajanan di lingkungan risiko tinggi berkisar antara HQ 0-1.825, 3 dan risiko rendah HQ 0-3,29. Alternatif pengendalian adalah dengan meningkatkan nutrisi sdan penggunaan APD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi H2S diatas 0,2 ppm. Karakterisasi risiko menunjukkan diatas batas harian yang aman untuk itu disarankan agar selalu meningkatkan kondisi dan tidak sering kontak langsung dengan sumber.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, 2007. Public Health Assesment. Model Kajian Prediktif
Dampak Lingkungan dan Aplikasinya Untuk Manajemen Risiko
Kesehatan. Pusat Kajian Kehatan Lingkungan dan Industri FKM-
UI Depok.
ATSDR. 2006. Hydrogen Sulfide. Atlanta
Badan Pusat Statistik dan BAPPEKAB Sidoarjo. 2005. Kecamatan Porong
dalam Angka 2005. Propinsi Jawa Timur
Candra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan.Penerbit Buku
Kedokteran (EGC).Jakarta
International Programme on Chemical Safety (IPCS). 1981. Environmental
Health Criteria (EHC) 19. Hidrogen Sulfide. WHO. Geneva.
IPCS. 2004. IPCS Risk Assesment Terminology. WHO. Geneva
IRIS. 2003. Toxicological Review of Hidrogen Sulfide (CAS Number 7783-
06-4).2003. US EPA. Washington DC.
Jawa Pos. 2006. Kertas Posisi WALHI Terhadap Kasus Lumpur Panas PT.
Lapindo Brantas. 6 halaman.
http://www.walhi.or.id/kampanye/cemar/industri/070728_lump
urlapindo_kp/ . 29 Juli 2006. Pk. 20.01 WIB.
Kompas. 2006. Lumpur Panas, Jangan Pernah Menganggap Enteng.
Kusnoputranto,H. Toksikologi Lingkungan.1995. FKM-UI. Jakarta
Moestikahadi, S. Pencemaran Udara.1999. ITB, Bandung.
Notoatmodjo, Soekidjo.2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka
Cipta. Jakarta
Odum, Eugene P. 1998. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada
University Press. Bulaksumur. Yogyakarta.
Rafson, Harold J.,1998. Odor and VOC Control Handbook. Mc Graww Hill
Handbook. New York.
Samin. 2006. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Suplemen Status Lingkungan Hidup Indonesia. 2006. KLH. Jakarta
Todd Whitman, C., Shinn, Robert C. 1996. Technical Manual 1003. Guidance
on Preparing a Risk Assesment for Air Contaminant Emission.
New Jersey Departement of Environmental Protection Air Quality
permitting Program Beureu of Air Quality Evaluation.
UNEP/OCHA 2006. United Nations Disaster Assesment and Coordination
Mission in June and July 2006 and Follow-up Mission in July
2006. Final Technical Report. Environmental Assessment. Hot
Mud Flow East Java, Indonesia.
USEPA. 1991. Risk Assesment Guidance for Superfund. Volume 1. Human
Health Evaluation Manual Suplemental Guidance “ Standard
Default Exposure Factor” Interim Final. US EPA. Washington DC.
urlapindo_kp/ . 29 Juli 2006. Pk. 20.01 WIB.
Kompas. 2006. Lumpur Panas, Jangan Pernah Menganggap Enteng.
Kusnoputranto,H. Toksikologi Lingkungan.1995. FKM-UI. Jakarta
Moestikahadi, S. Pencemaran Udara.1999. ITB, Bandung.
Notoatmodjo, Soekidjo.2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka
Cipta. Jakarta
Odum, Eugene P. 1998. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada
University Press. Bulaksumur. Yogyakarta.
Rafson, Harold J.,1998. Odor and VOC Control Handbook. Mc Graww Hill
Handbook. New York.
Samin. 2006. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Suplemen Status Lingkungan Hidup Indonesia. 2006. KLH. Jakarta
Todd Whitman, C., Shinn, Robert C. 1996. Technical Manual 1003. Guidance
on Preparing a Risk Assesment for Air Contaminant Emission.
New Jersey Departement of Environmental Protection Air Quality
permitting Program Beureu of Air Quality Evaluation.
UNEP/OCHA 2006. United Nations Disaster Assesment and Coordination
Mission in June and July 2006 and Follow-up Mission in July
2006. Final Technical Report. Environmental Assessment. Hot
Mud Flow East Java, Indonesia.
USEPA. 1991. Risk Assesment Guidance for Superfund. Volume 1. Human
Health Evaluation Manual Suplemental Guidance “ Standard
Default Exposure Factor” Interim Final. US EPA. Washington DC.
DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2010.4.1.25-39
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Ecolab
This Journal Index by:
e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.