KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DI GUNUNG BOTAK KABUPATEN KEPULAUAN BURU PROVINSI MALUKU
Abstract
Merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam berat yang sangat berbahaya, beracun dan bersifat bioakumulatif. Sebagai salah satu zat pencemar, merkuri masuk ke dalam ekosistem akuatik melalui dekomposisi atmosferik maupun bersumber dari ekternalisasi limbah industri dan secara biologis maupun kimiawi terkonversi dalam bentuk metil merkuri. Melalui rantai makanan yang pada akhirnya merkuri membahayakan kehidupan manusia. Salah satu kegiatan yang menghadirkan merkuri ke lingkungan adalah melalui kegiatan penambangan emas yang menggunakan merkuri. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil emas di dunia. Pengelolaan hasil tambang emas termasuk transportasi atau pengangkutan emas dari dalam ke luar wilayah Indonesia perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan kerugian baik materi, sosial maupun lingkungan. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat kualitas air sungai dan tanah di wilayah Gunung Botak di Pulau Seram Provinsi Maluku. Metode yang digunakan dalam pemantauan ini adalah metode survei dan pengambilan sampel secara langsung. Lokasi dan titik pemantauan berdasarkan dugaan pencemaran merkuri yang menyebar sesuai pola sirkulasi air, yaitu di lokasi tambang, beberapa meter dari sumber tambang dan titik kontrol. Sampel dianalisis di laboratorium P3KLL dengan parameter total merkuri (Hg). Hasil pemantauan air sungai dibandingkan dengan nilai baku mutu yang terdapat pada Lampiran Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa pada semua lokasi pemantauan nilai parameter merkuri untuk area A sampai C berada diatas baku mutu yang dipersyaratkakan untuk kelas I yaitu > 0,001 mg/L. Kadar Hg pada tanah berdasarkan Canadian Soil Quality Guidelines untuk lokasi area 1 berada diatas baku mutu yaitu 63 mg/kg, sedangkan area 2 sampai 5 menunjukkan nilai dibawah baku mutu, yaitu < 6,6 mg/kg. Kadar merkuri pada tanah berkisar 1,5 – 63 mg/kg, dan kadar merkuri di air saluran di tiga lokasi yang relative dekat dengan lokasi contoh uji tanah berkisar 0,002 – 1,5 mg/L. Diharapkan hasil pengujian ini dapat dijadikan rona awal bagi pengambil kebijakan di lingkungan KLHK untuk melakukan tindak lanjutnya secara nyata terhadap pengelolaan lingkungan hidup khususnya di daerah yang terkena dampak tersebut.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afrifa J, Opoku YK, Gyamerah EO, Ashiagbor G, Sorkpor RD. The clinical importance of the mercury problem in artisanal small-scale gold mining. Front Public Heal. 2019;7(May).
Muslihudin M, Bambang AN, Hendarto E, Putranto TT. The impact of traditional gold mining in Gumelar Banyumas, Indonesia. Ecol Environ Conserv. 2018;24(2):607–13.
Mahmud M, Lihawa F, Saleh Y, Desei F, Banteng B. Study of mercury concentration in plants in Traditional Buladu Gold Mining. IOP Conf Ser Earth Environ Sci. 2019;314:012018.
Ofosu-Mensah AE. Traditional gold mining in Adanse. Nord J African Stud. 2010;19(2):124–47.
Biller D. Informal gold mining and mercury pollution in Brazil (Policy Research Working Paper). World bank. 1994;(May 1994).
Olivia K. Ilegal gold mining is global Illegal Gold Mining in South Africa. 2016;(June).
Nkuba B, Bervoets L, Geenen S. Invisible and ignored? Local perspectives on mercury in Congolese gold mining. J Clean Prod.
;221(July):795–804.
Shaw WD, Eiswerth ME. Environmental Damages from Gold Mining. 2014;(January 2001).
Alpers CN, Hunerlach MP, May JT, Hothem RL. Mercury Contamination from Historical Gold Mining in California. Publ US Geol Surv.
;61(October):7.
Jones G, Miller G. Mercury and modern gold mining in Nevada. 2005;(November 2005).
Mireku-Gyimah D, Suglo RS. The state of gold mining in Ghana. Trans - Inst Min Metall SectA. 1993;102(Jan-April).
Veiga MM, Maxson PA, Hylander LD. Origin and consumption of mercury in small-scale gold mining. J Clean Prod. 2006;14(3–4):436–47.
Appel PWU, Andersen A, Na-Oy LD, Onos R.Introduction of Mercury-free Gold Extraction Methods to Medium-Scale Miners and
Education of Health Care Providers to Reduce the use of Mercury in Sorata, Bolivia. J Heal +Pollut. 2015;5(9):12–7.
Lyapina EE, Yusupov D V., Tursunalieva EM,Osipova V V. Assessment of mercury content in poplar leaves of Novokuznetsk agglomeration. IOP Conf Ser Earth Environ Sci. 2016;48(1).
Muslihudin M, Bambang AN, Hendarto E,Putranto TT. The Process of People Gold Mining in Paningkaban Village Banyumas Indonesia. E3S Web Conf. 2018;31:1–5.
Thibodeau A, Velasquez-lópez PC, Lees PSJ,Bergquist BA. Exploiting stable mercury isotopic analysis to differentiate between mercury sources: gold mining vs. land-use change. 2015;(DECEMBER 2013).
Fritz MMC, Maxson PA, Baumgartner RJ.The mercury supply chain, stakeholders and their responsibilities in the quest for mercury-free gold. Resour Policy [Internet]. 2016;50(October):177–92. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j. resourpol.2016.07.007
Gjurković M, Šnajder J. Reddit: A Gold Mine forPersonality Prediction. 2018;(December):87–97.
Güiza L, Aristizábal JD. Mercury and goldmining in Colombia : a failed state Mercury and gold mining in Colombia : a failed state. 2015;(April 2013).
Boylan HM, Walter PJ, Kingston HM. Direct Mercury Analysis: Field and Laboratory Validation for EPA Method 7473. 2007.
CCME. Interim Canadian environmental quality criteria for contaminated sites. CCME,Winnipeg. 2001.
Chen CW, Chen CF, Dong CD. Contamination and potential ecological of mercury in sediments of Kaohsiung river mouth, Taiwan. J Envitonmental Sci Dev. 2012;3(1):66–71.
Sudarso Y, Wardiatno Y, Sualia I. PENGARUH KONTAMINASI LOGAM BERAT DI SEDIMEN TERHADAP KOMUNITAS BENTIK MAKROAVERTEBRATA : STUDI KASUS DI WADUK SAGULING-JAWA BARAT 1 ( The Effect of Heavy Metal Contamination in Sediment on Benthic Macroinvertebrate Community : A Case Study in Saguling Res. 2008;1:49–59
DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2019.13.2.124-129
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Ecolab
This Journal Index by:
e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.