Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria microcarpa Bail.)di Muara Kembang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim
Abstract
Kesadaran masyarakat terhadap perlunya menanam Gaharu untuk memperoleh getah gaharu yang keberadaanya di alam sudah semakin langka sehingga pohon ini tidak menjadi punah. Masyarakat telah banyak melakukan penanaman pada lahan mereka masing-masing dengan berbagai kombinasikan baik yang monokultur maupun campuran. Pada penelitian ini dilaksanakan pada areal tanaman gaharu yang bersifat monokultur dengan dua perlakuan jarak tanam. Tujuan penelitian adalah pertumbuhan tanaman gaharu pada umur 12 tahun yang di tanam secara monokultur. Hasil penelitian menunjukkan struktur tegakan mengikuti pola hutan tanaman dengan bentuk lonceng,sedangkan riap diameter adalah 1,04 cm/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,9 cm/tahun untuk 3 m x 2 m, sedangkan riap tinggi 0,69 m/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,6 m/tahun untuk 3 m x 2 m, serta kerampingan pohon sebesar 73,00 untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 66,46 untuk 3 m x 2 m.Tingkat pertumbuhan kedua jarak tanam memiliki perbedaan yang nyata pada level 5%
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdurachman, A. Saridan dan I. Lanniari, 2009. Potensi Dan Riap Diameter Jenis Aquilaria Malaccensis LamkDi Hutan Alam Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (P3HKA) Vol. VI No 1 tahun 2009. Bogor
Abdurachman, D. Suprayitno, A. Supriyanto, M. Andriansyah, L Pabenteng 2005. Pemanfaatan Dan Pengembangan Arboretum. Laporan Tahunan. Balai Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Kalimantan. Samarinda
Abdurachman 2011. Pertumbuhan Shorea Leprosula Pada Umur 5 Tahun Di Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar produktivitas hutan Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda.
Abdurachman dan S, Purwaningsih 2011. Pertumbuhan Awal Tanaman Shorea balangeran Burch pada umur 1 tahun diSemoi, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar MAPEKI XIV. Jogjakarta
Abdurachman dan L, Suastati, 2013. Tegakan Shorea Polyandra P Ashton umur 34 tahun di PT Inhutani II Kota Baru, Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar MAPEKI XV. Makassar
Abdurachman dan F.H. Susanty. 2014. Pengaruh Perlakuan Penebangan Limit Diameter terhadap Riap Diameter Pohon Hutan 16 Tahun Setelah Penebangan di Sangai, Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol.8 No. 2 Desember: 81-88.
Abdurachman dan R. Handayani 2018. Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria sp.) untuk Agroforestri pada hutan sekunder. Prosiding, hasil penelitian Peningkatan Ekonomi Masyarakat sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui Integrasi Hasil Riset Aplikatif Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa. Samarinda
Daniel T. W. J, A. Helms and F. S. Baker.1987. Prinsip-prinsip Silvikultur. Edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Laiti, H., Ismail, A.K. Hidayah dan I. Bakrie 2019. Riap Jenis Tanaman Aquilaria microcarpa dan Aquilaria beccariana Di Arboretum Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Agrifor vol. XVIII N0. 1. Samarinda
Loetch, F. Zohrer, F. and Haller, K.E., 1973. Forest Inventory Vol II. Forest Inventory Section. Federal Research Organization Far Forest and Forest Products, Reinbeck. BLV. Verlagsgeselll Schaft Munchen Bern Wien.
Lundgren, B, and JB, Raintree. 1982. Agroforestry. Conference of Directors of National Agroforestry Research System in Asia. Jakarta. 12 pp.
Mpapa B,L. dan D. Lamusu, 2014. Laju Pertumbuhan Tanaman Penghasil Gaharu Jenis Aquilaria malaccensis. Jurnal Agrohut, Volume 5(2). Ambon
Nair, PKR. 1983. An Introduction to Agroforestry. Dordrecht/Boston/London: Kluwer Academic Publishers.
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Mehut-II/ 2009, tentang Panduan Penanaman satu orang satu pohon (one man one tree).
Pramana D.B, Jumani, H. Ermawati. 2012. Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Aquilaria Sp.) Di Desa Giri Agung Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur . AGRIFOR, 2013 - ejurnal.untag-smd.ac.id.
Rayan, A. Saridan dan Yusliansyah. 1997. Sebaran Pohon Gaharu (Aquilaria malaccensis LAMK) di Daerah Mentoko dan Wanariset Samboja, Kalimantan Timur. Buletin Penelitian Kehutanan. Volume 12 No. 1. BPK Samarinda
Ruchaemi. A 2013. Ilmu Pertumbuhan Hutan. Mulawarman University Press. Samarinda
Santoso, E., D. Purwito, Pratiwi, G. Pari, M. Turjaman, B. Leksono, A.Y.P.B.C. Widyatmoko, R.S.B. Irianto, A. Subiakto, T. Kartonowaluyo, Rahman, A. Tampubolon, S. A. Siran. 2012. Master Plan Penelitian dan
Pengembangan Gaharu Tahun 2013-2023. Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.
Schmidt, F. H. & J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhand 42. Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Siran, S. A. 2010. Pengembangan Teknologi Produksi Gaharu Berbasis Pemberdayaan Masyarakat “Perkembangan Pemanfaatan Gaharu”. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.
Sofyan, A., A. Sumadi, A. Kurniawan, A. Nurlia. 2010. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Pohon Penghasil Gaharu Sebagai bahan Obat di Sumatera. Laporan Hasil Penelitian Program insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti danPerekayasa. Kementerian Kehutanan. Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Tidak dipublikasikan.
Suhartati dan A. Wahyudi. 2010. Pengaruh Dosis Arang dan Kapur terhadap Pertumbuhan Tanaman Gaharu di Lahan Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Bersama BPK Aek Nauli, BPK Palembang dan BPHPS Kuok, Pekanbaru 4 -5 November 2010.
Suhartati, A. Wahyudi. 2011. Pola Agroforestry Tanaman Penghasil Gaharu dan KelapaSawit. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 8 No. 4:363-371.
Suhartati, 2013. Budidaya Tanaman Gaharu (Aquilaria mallacensis Lamk) di lahan kebun kelapa sawit dengan aplikasi teknik silvikultur. Info Teknis Eboni. Vol. 1 No. 1 : 37- 47. Bogor.
Sumarna Y. 2012. Budidaya Pohon Penghasil Gaharu. Penebar Swadaya. Departemen Kehutanan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Pusat Litbang Produktivitas Hutan, Bogor.
Surata, I. K., Soenarno. 2011. Penanaman gaharu (Gyrinops verstegii (Gilg.) Domke)Dengan Sistem Tumpangsari di Rarung, Provinsi Nusa Tenggara Barat. JurnalPenelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 8 No. 4:349-361.
Suyana. A, 2003. Dampak penjarangan terhadap struktur tegakan dan pertumbuhan tegakan di hutan produksi alami PT inhutani I Labanan, kabupaten berau. Tesis Pasca sarjana, Universitas Mulawarman. Samarinda. (tidak diterbitkan)
Turjaman, M. & Hidayat, A. (2017). Agarwood-planted tree inventory in Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 54, 012062. DOI: 10.1088/1755-1315/54/1/012062.
Yuwariah, Y. 2015. Potensi Agroforestri Untuk Meningkatkan Pendapatan, Kemandirian Bangsa dan Perbaikan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri. Bandung.
DOI: https://doi.org/10.20886/jped.2020.6.1.41-50
Copyright (c) 2020 Abdurachman Abdurachman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by: Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup
Address: Street A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, East Kalimantan, Indonesian
Phone: 0541-206364 | Faximile: 0541-742298
Website: http://www.diptero.or.id
Email: publikasidiptero@gmail.com
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Indexed By:
Copyright © 2018 | Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
The JPED is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.