PENGARUH CARA PENGOLAHAN DAN BENTUK BAHAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEGAR TERHADAP MUTU PRODUK KERINGNYA
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Raxb), sebagai tanaman asli berasal dari pulau Jawa (Indonesia), telah banyak dimanfaatkan untuk obat-obatan tradisional dan industri kecil makanan dan minuman. Disamping itu, komoditi temulawak ini telah banyak pula diekspor ke luar negeri. Dalam pengolahannya menjadi produk temulawak bermanfaat, pengeringan merupakan salah satu tahapan yang diterapkan. Pengeringan ini biasanya dilakukan secara alami dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Sayangnya cara ini memiliki beberapa kelemahan, seperti sukar diatur, dan mudah diserangjamur serta mengalami kontaminasi. Oleh sebab itu, adanya modifikasi cara pengeringan perlu dilaksanakan yaitu dengan menerapkan perlakuan pendahuluan perebusan atau pengukusan. Disamping itu adanya cara pengirisan temulawak juga dilaksanakan yang diharapkan dapat mempengaruhi efektifitas kedua perlakuan tersebut.
Hasil memunjukan bahwa baik perebusan atau pengukusan cenderung meningkatkon kadar air, kadar pati dan zat sari larut air dibandingkan dengan tanpa kedua perlakuan tersebut . Selanjutnya pengirisan menghasilkan zat sari larut air yang lebih tinggi daripada tanpa pengirisan. Dilain hal adanya perlakuan perebusan atau pengukusan serta cara pengirisan tak berpengaruh secara nyata tehadap kadar abu, lemak, serat kasar dan protein. Adanya reaksi pewarnaan khusus yang positif memunjukan bahwa adanya zat berkhasiat dalam temulawak seperti pati dan minyak atsiri.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
AOAC. 1977. Official Methods of Analysis The Association of Official Analytical
Chemist. Association of Official Analytical Chemist. Washington, D.C.
Bulletin Littro. 1987. Bul. Littro. Vol II. No. 2. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Djakamiharja, S. et al. 1985. Budidaya Tanaman Temulawak dan Prospeknya di
Indonesia . UNPAD. Bandung.
Heyne, K. 1959. De Nottige Planten Van Indonesia deel I. 3e Druk N.V. Vetgeverij Van Hoeve,
S. Graven Bandung (terjemahan) Badan Litbang Departemen Kehutanan RI. 1987. Edisi IV.
Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.
Kamarijani. 1970. Pengeringan Temulawak. Komisi Teknik Perkebunan II. Yogyakarta.
Sastrapradja, S. et al. 1979. Penggunaan Jenis-jenis Temu (Curcuma, Sp) dalam
Obat-obatan Tradisional. LBN-LPTI. Bogor.
Snedecor, G.W. 1962. Statistical Methods. 5 ed. Iowa State University Press. Ames, Iowa.
Sudarmadji, et al. 1980. Prosedur Analisa untuk Bahan Pangan dan Pertanian. Edisi
III. Liberty. Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1988. Kimia Pangan clan Gizi. PT Gramedia. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.1999.17.2.67-76
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:
Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)
eISSN : 2442-8957 pISSN : 0216-4329
JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.