SIFAT ANATOMI, SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA KAYU KEMENYAN TOBA (styrax sumatrana) DAN KEMENYAN BULU (Styrax paralleloneurus)
Abstract
Kemenyan (Styrax sp.) merupakan pohon penghasil getah bernilai ekonomis cukup tinggi yang khas propinsi Sumatera Utara. Pohon yang sudah tua (kurang produktif) ditebang oleh masyarakat dan kayunya umumnya digunakan sebagai kayu bakar saja. Tulisan ini menyajikan tentang perbedaan karakteristik dua jenis kemenyan yaitu kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan kemenyan bulu (Styrax paralleloneurus) dari segi anatomi, dan fisik mekanik dalam rangka pemanfaatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu kemenyan toba (Styrax sumatrana) dan kemenyan bulu (Styrax paralleloneurus, memiliki sifat struktur anatomi yang khas, mempunyai kualitas serat sebagai bahan baku pulp karena termasuk kualitas I. Berdasarkan berat jenis kedua kayu ini tergolong kayu dengan berat sedang, sedangkan penyusutan sedang dan berat. Kedua jenis kayu ini sesuai untuk konstruksi ringan, mebel dan barang kerajinan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdurachman, A.J. dan S. Karnasudirdja. 1982. Sifat pemesinan kayu-kayu Indonesia. Laporan No. 160. Balai Penelitian Hasil Hutan, Bogor.
Anonim, 1974. Standard method of conducting machining tests of wood and wood-base materials. Annual Book of ASTM. Philadelpia.
_______.1975. DIN Taschenbuch 60 Beuth Verlag Gm BH, Koln. Frankfurt (Main). Berlin.
_______,1995. Annual book of ASTM Standards. Volume 04.10 wood. Section 4. Philadelphia.
Haygreen, J.G. and J.L. Bowyer. 1985. Forest products and wood science. Fourth ed. Ames. Iowa. The Iowa State University Press.
Hildebrand, F.H. 1954. Daftar Nama Pohon-Pohonan Tapanuli Sumatera Utara. Laporan Balai Penjelidikan Kehutanan. Bogor.
Karnasudirdja, S., K. Sofyan, dan R. Kusumodiwiryo. 1974. Pedoman pengujian sifat fisik dan mekanik kayu. Publikasi Khusus No. 20. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Bogor.
Mandang, Y.I. 1997. Seri manual : Pedoman identifikasi jenis kayu di lapangan. Prosea Network Office. Yayasan Prosea Bogor.
Matawijaya, I. Kartasujana, K.Kadir dan S.A. Prawira. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor
Nurachman, A. dan R.M. Siagian. 1976. Dimensi serat jenis kayu Indonesia. Laporan No. 2. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor.
Priasukmana, S. dan T. Silitonga. 1972. Dimensi serat beberapa jenis kayu Jawa Barat. Laporan No. 2. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Bogor.
Sanudin, Gunawan dan Santiyo. 2011. Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan di Sumatera Utara. Laporan Hasil Penelitian BPK Aek Nauli-BPDAS Asahan Barumun.
Sass, J. E. 1958. Botanichal mikroteknique 3rd ed. The Iowa State University Press, Ames IOWA. Iowa 227 pp.
Silitonga, T., R. Siagian, dan A. Nurahman. 1972. Cara pengukuran serat kayu di Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Publikasi Khusus No. 12. Lembaga Penelitian Hasil Hutan.Bogor.
Tesoro, F.O. 1989. Methodology for Project 8 on Corypha and Livistona. FIRDI, College, Laguna 4031. Philipines.
Wheeler, E.A., P. Gasson, and P. Baas. 1989. Standard list of characters suitable for hardwood identification. IAWA Bull. N.s.10(3): 219-232
DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2013.31.2.161-169
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:
Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)
eISSN : 2442-8957 pISSN : 0216-4329
JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.