PAKU EPIFIT DAN POHON INANGNYA DI BUKIT PENGELENGAN, TAPAK DAN LESUNG, BEDUGUL, BALI
Sari
ABSTRACT
Epiphytic ferns grow attached to the phorophyte tree or rocks. This study aims to determine the diversity, distribution of epiphytic ferns and its phorophyte trees in the forests of Bedugul, Bali. The method used in this study was purposive random sampling. The study recorded 24 species of epiphytic ferns in the forest of Bedugul Bali (16 species in Bukit Pengelengan, 12 species in Bukit Tapak and 12 species in Bukit Lesung). Epiphytic ferns found limited in one study area are Arthropteris palisotii, Goniophlebium subauriculatum, Loxogramme avenia, Oleandra pistillaris, Asplenium caudatum, Belvisia mucronata, Ctenopteris obliquata, Davallia pentaphylla, Davallia solida, Drynaria sp., Hymenophyllum sp., Monogramma trichoidea and Nephrolepis sp1. Epiphytic ferns found spread over in more than one study areas are Asplenium nidus, Belvisia spicata, Davallia denticulata, Goniophlebium percisifolium, Pyrrosia varia and Selliguea enervis. The highest-distributed species of epiphytic ferns are occupied by Belvisia spicata and Davallia denticulate. There are 33 species of phorophyte trees recorded (22 species in Bukit Pengelengan, 21 species in Bukit Tapak and 11 species in Bukit Lesung). The favorite phorophyte trees are Platea latifolia in Bukit Pangelangan, Syzygium zollingerianum. in Bukit Tapak and Engelhardia spicata in Bukit Lesung.
Key words: Bedugul, distribution, diversity, epiphytes fern.
ABSTRAK
Paku epifit merupakan tumbuhan paku yang tumbuh menempel pada pohon inang (phoropyte) atau bebatuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serta persebaran paku epifit dan pohon inangnya di kawasan hutan Bedugul Bali. Kegiatan ini dilakukan dengan metode purposive random sampling. Hasil penelitian mencatat 24 jenis tumbuhan paku epifit yang teramati di kawasan hutan Bedugul Bali. Jumlah tersebut tersebar di Bukit Pengelengan 16 jenis, di Bukit Tapak 12 jenis dan di Bukit Lesung 12 jenis. Jenis paku epifit yang persebaranya terbatas hanya di satu area studi adalah Arthropteris palisotii, Goniophlebium subauriculatum, Loxogramme avenia, Oleandra pistillaris, Asplenium caudatum, Belvisia mucronata, Ctenopteris obliquata, Davallia pentaphylla, Davallia solida, Drynaria sp., Hymenophyllum sp., Monogramma trichoidea dan Neprolepis sp1. Sedangkan jenis yang tersebar di lebih dari satu area studi adalah Asplenium nidus, Belvisia spicata, Davallia denticulata, Goniophlebium percisifolium, Pyrrosia varia dan Selliguea enervis. Jenis paku epifit yang berdistribusi paling luas adalah Belvisia spicata dan Davallia denticulata. Keanekaragaman pohon inang tercatat 33 jenis (Bukit Pengelengan 22 jenis, Bukit Tapak 21 jenis dan Bukit Lesung 11 jenis). Jenis pohon inang yang disenangi oleh jenis tumbuhan paku epifit bervariasi, di Bukit Pengelengan adalah Platea latifolia, di Bukit Tapak adalah Syzygium zollingerianum dan di Bukit Lesung adalah Engelhardia spicata.
Kata kunci: Bedugul, epifit, keanekaragaman, persebaran.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adnyana, I. W. S. (2005). Erosi dan penggunaan lahan di kawasan bedugul. In : Hehanussa, P.E.; Abdulhadi, R.;& Siregar, M. (Ed.), Prosiding Simposium Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Air di kawasan Tridanau Beratan, Buyan dan Tamblingan (pp. 59–70). UPT BKT Kebun Raya “Eka Karya” Bali - LIPI.
Arini, D. I. D., & Kinho, J. (2012). Keragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Info BPK Manado, 2(1), 17–40.
As-syakur, R. (2007). Hubungan fluktuasi nilai enso (El Nino southern oscillation) terhadap fluktuasi dan intensitas curah hujan di Bedugul. Jurnal Bumi Lestari, 7(2), 123–129.
Baas, P., Kalkman, K., & Geesink, R. (1990). The Plant Diversity of Malesia. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. https://doi.org/ 10.1007/978-94-009-2107-8
Benzing, D. H. (1981). Bark surfaces and the origin and maintenance of diversity among angiosperm epiphytes: a hypothesis. Selbyana, 5(3), 248–255.
Darma, I. D. P., & Peneng, I. N. (2007). Inventarisasi tumbuhan paku di Kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Sumba Timur Waingapu NTT. Biodiversitas, 8(3), 242–248.
Dubuisson, J., Schneider, H., & Hennequin, S. (2009). Epiphytism in ferns : diversity and history. C. R. Biologies, 332(2–3), 120–128. https://doi.org/10.1016/j.crvi.2008.0 8.018
Ridianingsih, D. S. & Pujiastuti, S. A. H. (2017). Inventarisasi tumbuhan paku (Pteridophyta) di Pos Rowobendo- Ngagelan Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi, 3(2), 20–30.
Hovenkamp, P., & Franken, N. (1993). An account of the fern genus Belvisia mirbel (Polypodiaceae). Blumea, 37, 511–527.
Indriyanto. (2008). Ekologi Hutan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kusumaningrum, B. D. (2008). No Title. Jurnal Produksi Tanaman.
Mitchell, A. (1989). Between The Trees- The Canopy Community. Dalam Silcock, L. (Ed), The Rainforest: A Celebrition. The Living Earth Foundation. H. 153-157. Cresset Press. London.
Sodiq, M. (n.d.). Ketahanan Tanaman Terhadap Hama. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran.”
Nawawi, G. R. ., Indriyanto, & Duryat. (2014). Identifikasi jenis epifit dan tumbuhan yang menjadi penopangnya di blok perlindungan dalam Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva Lestari, 2(3), 39–48.
Nooteboom, H. P. (1994). Notes on davalliaceae ii. a revision of the genus davallia. Blumea, 39, 151– 214.
Purnomo, A. J., Anggraeni, A., & Astuti, R. K. (2017). Potensi bakteri penambat nitrogen dan penghasil hormon IAA dari sampel rhizosfer paku epifit di mulut Gua Anjani, Kawasan Karst Menoreh, 1(2).
Sastrapradja, S., Afriastini, J. J., Darnaedi, D., & Widjaya, E. A. (1979). Jenis-jenis paku-pakuan indonesia. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI.
Shukla, R. S., & Chandel, P. S. (1977). Plant ecology. New Delhi (IN): S. Chand & Company Ltd.
Siregar, Y. F., Wasis, B., & Hilwan, I. (2018). Potensi cadangan karbon hutan Nabundong KPH Wilayah VI Sumatera Utara (Carbon Stock Potential of Nabundong Forest KPH Region VI North Sumatera), 23, 67– 73. https://doi.org/10.18343/jipi.23. 1.67
Steenis, C. G. G. J. van., Hamzah, Toha, M. (2006). Mountain Flora of Java (2nd ed.). Brill Academic Publishers.
Supu, H., & Munir, A. (2009). Jenis-jenis tumbuhan epifit di hutan kawasan sekitar Danau Lawulamoni Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Warta Wiptek, 101–106.
Xia, X., Cao, J., Zheng, Y., Wang, Q., & Xiao, J. (2014). Flavonoid concentrations and bioactivity of flavonoid extracts from 19 species of ferns from China. Industrial Crops & Products, 58, 91–98. https://doi.org/ 10.1016/j.indcrop.2014.04.005
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2018.15.1.41-50
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.