Analisis Vegetasi Model Hutan Kota: Studi Kasus KHDTK Cikampek di Purwakarta, Jawa Barat (Vegetation Analysis of Urban Forest Model: A Case Study of KHDTK Cikampek in Purwakarta, West Java)
Sari
ABSTRACT
The pressure on the existence of stands in urban areas is very high, while the nature of Special Purpose Forest Areas (KHDTK) is open and easily accessible. As a result, the existence of stands is easily threatened. The purpose of the study was to determine the potential of KHDTK to be used as a reference for tree species selection to support urban forest development. The data was collected using the inventory method. The number of sample plots is 32 plots, which were determined using purposive sampling. The plot size is 20 x 20m, with subplots of 10 m x 10 m, 5 m x 5 m, and 2 m x 2 m. Analysis of the data includes the importance value index, diversity index, richness index, evenness index, and
dominance index. The results showed that four species grew well and were able to naturally regenerate in urban forests, such as H. courbaril, P. mooniana, S. mahagoni, and T. verrucosum. The index of diversity, dominance, richness, and evenness of species is classified as moderate. Tree species with natural regeneration capacity that were found in KHDTK Cikampek have the potential to be used in the development of urban forests but need to consider their agro climatic suitability.
Keywords: Urban Forest, diversity index, tree species
ABSTRAK
Tekanan keberadaan tegakan di wilayah perkotaan sangat tinggi, sementara sifat Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) terbuka dan mudah diakses. Hal ini mengakibatkan tegakan KHDTK mudah terancam. Tujuan penelitian adalah mengetahui potensi KHDTK sebagai rujukan jenis pohon untuk mendukung pembangunan hutan kota. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode inventarisasi. Jumlah plot contoh yang dibangun
sebanyak 32 plot dengan penentuan lokasi secara purposive sampling. Setiap unit plot contoh berukuran 20 x 20 m, dengan subplot 10 m x 10 m, 5 m x 5 m, dan 2 m x 2 m. Analisis data tegakan meliputi indeks nilai penting, indeks keragaman jenis, indeks kekayaan jenis, indeks kemerataan jenis, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis yang tumbuh baik dan mampu mengalami permudaan secara alami di hutan kota, yaitu H. courbaril, P. mooniana, S. mahagoni dan T. verrucosum. Indeks keragaman, dominansi, kekayaan dan kemerataan jenis tergolong sedang. Jenis-jenis tumbuhan dengan kemampuan regenerasi alami yang terdapat di KHDTK Cikampek berpotensi untuk digunakan dalam pembangunan hutan kota, namun harus disesuaikan dengan kondisi agroklimatnya.
Kata kunci: Hutan kota, indeks keragaman jenis, jenis pohon
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abdulah, L., & Yulianti, M. (2016). Perbedaan komposisi hutan alam produksi pada berbagai umur bekas tebangan dan lereng. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 13(1), 23–35.
Abdulah, L., Suhendang, E., Purnomo, H., & Matangaran, J.R. (2020). Measuring the sustainability of wood consumption at the household level in Indonesia: Case Bogor – Indonesia. Biodiversitas, 21(2).
https://doi.org/10.13057/biodiv/d210205
Abdulah, L., Suhendang, E., Purnomo, H., & Matangaran, J.R. (2021). The role of urban household wood product consumption on forest management and its impact : a system modelling simulation approach in Bogor City The role of urban household wood product consumption on forest management and its impact : a system modelling s. International Conference on Sustainable Utilization of Natural Resources 2020.
https://doi.org/10.1088/17551315/800/1/012050
Alfaizin, D. (2016). Potensi kayu kuku (Pericopsis mooniana THW) untuk revegetasi lahan kritis. Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education Makassar, 219–225.
Alhani, F., Manurung, T.F., & Darwati, H. (2015). Keanekaragaman jenis vegetasi pohon di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Hutan Lestari, 3(4).
Paulina, P.D. (2018). Kajian kesesuaian fungsi taman kota sebagai ruang terbuka hijau (Studi multisitus pada tiga taman kota di Kediri). Swara Bhumi, 5(6), 1–8.
Fardila, D. (2013). Floristic composition of groundcover vegetation after the 2010 pyroclastic fire on Mount Merapi. JMHT, XIX(August), 85–93.
https://doi.org/10.7226/jtfm.19.2.85
Farisi, S.A., Ramdlani, S., & Haripradianto, T. (2017). Pengoptimalan fungsi ruang terbuka hijau pada komplek hutan kota Velodrom Sawojajar.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 5(2).
Hanafi, N., Fahruni, F., & Maimunah, S. (2017). Sosialisasi pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebagai salah satu bentuk pengelolaan KHDTK Kota Palangka Raya. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 31–36.
https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v2i1.117
Hani, A. (2013). Pertumbuhan Khaya anthotheca (Welw) C.DC. pada pola tanam monokultur dan campuran. Jurnal Penelitian Agroforestry, 1(2), 101–112.
Harahap, I. (2021). Analisis ketersediaan ruang terbuka hijau dan dampaknya bagi warga kota DKI Jakarta. Journal of Entrepreneurship, Management and Industry (JEMI), 4(1), 18–24.
Idris, M.H., Latifah, S., Aji, I.M.L., Wahyuningsih, E., Indriyatno, & Ningsih, R.V. (2013). Studi vegetasi dan cadangan karbon di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal Ilmu Kehutanan, VII No 1, 25–36.
Isnaini, R., Sukarsono, & Susetyarini, R.E. (2015). Keanekaragaman jenis pohon di beberapa areal hutan kota Malang. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi 2015, Yang Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Tema: “Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Global,” 630–635.
Karmilasanti, K., & Fajri, M. (2020). Struktur dan komposisi jenis vegetasi di hutan sekunder: Studi kasus KHDTK Labanan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 17(2), 69-85.
Kinho, J., Irawati, D., Arini, D., Abdulah, L., Susanti, R., Irawan, A., Yulianti, M., Subarudi, S., Imanuddin, R., Wardani, M., Denny, D., Kalima, T., Hardjana, A. K., Susilo, A., Heriansyah, I., & Tampang, A. (2022). Habitat characteristics of magnolia based on spatial analysis: Landscape protection to conserve endemic and endangered Magnolia sulawesiana Brambach, Noot., and Culmsee. 6–10.
Krebs, C.J. (1989). Ecological Methodology. New York: Harper Collins Publishers.
Krisdianto. (2005). Anatomi dan kualitas serat tujuh jenis kayu kurang dikenal dari Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 23(4), 259–282.
Maskulino, & Panjaitan, S. (2020). Kajian pengelolaan berkelanjutan KHDTK Aek Nauli dalam mendukung upaya konservasi lingkungan di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional
Lingkungan Lahan Basah, 5(April), 79–84.
Mutaqin, D.J., Muslim, M.B., & Rahayu, N.H. (2021). Analisis konsep forest city dalam rencana pembangunan Ibu Kota Negara. Bappenas Working Papers, 4(1), 13–29. https://doi.org/10.47266/bwp.v4i1.87
Nasir, M., Burhanuddin, & Dewantara, I. (2019). Keanekaragaman jenis vegetasi penyusun hutan mangrove di Desa Medan Mas, Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari, 7(2), 973–982. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i2.34886
Nurjaman, D., Kusmoro, J., & Santoso, P. (2017). Perbandingan sktruktur dan komposisi vegetasi kawasan Rajamantri dan Batumeja Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Biodjati, 2(November), 167 179.
Oktebriyani, P.N., Dewantara, I., & Erianto. (2019). Evaluasi arboretum Sylva Indonesia Pc Untan dan Pendopo Gubernur Kalimantan Barat menjadi hutan kota di Pontianak Kota. Jurnal Hutan Lestaritri, 7, 807-821.
Prastomo, R.H., Herawatiningsih, R., & Latifah, S. (2017). Keanekaragaman vegetasi di Kawasan Hutan Mangrove Desa Nusapati,
Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 5(2), 556–562.
Rahayu, A.S., Adhya, I., Herlina, N., Kota, H., & Belakang, L. (2016). Keanekaragaman jenis tumbuhan di hutan kota Caracas, Kabupaten Kuningan. Wanakarsa, 10(1), 1–5.
Rifadi, E., Sumaryono, M., Magister, P., Kehutanan, I., Kehutanan, F., Mulawarman, U., Kehutanan, F., Mulawarman, U., Ki, J., Dewantara, H., Gunung, K., & Timur, K. (2019). Pengelolaan konflik dan pemetaan blok pemanfaatan bersama masyarakat di KHDTK Loa Haur, Kalimantan Timur. Jurnal AGRIFOR, XVIII(2), 405–420.
Safe’i, R., Erly, H., Wulandari, C., & Kaskoyo, H. (2018). Analisis keanekaragaman jenis pohon sebagai salah satu indikator kesehatan hutan konservasi. Perennial, 14(2), 32–36.
Sari, L. A.D., Susanto, D., & Mukhlison. (2022). The tree diversity of Srengseng urban forest in DKI Jakarta. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea (2022), 11, 13–20.
Setiawan, H. (2015). Potensi KHDTK Malili sebagai rosot karbondioksida dalam rangka mitigasi terhadap perubahan iklim. Info Teknis EBONI, 12(1), 1–12. http://balithutmakassar.org/wpcontent/uploads/2014/11/1_PotensiKHD K-Malili-sebagai-rosot-karbondioksida_Info-Teknis-Eboni-Vol-12No 2015.pdf
Silva, R., Martins, D.S., Diego, L., Peixoto, C., Janaína, B., Borges, L.B., Lima, E.S., Henrique, H., Koolen, F., Ulises, D., Meneguetti, D.O., Flávia, A., Pessoa, M., Paulo, R., & Silva, M. (2021). Antioxidant effect of Hymenaea courbaril L (Jatobá) sap on the healing of wounds on mice. Journal of Medicinal Plants Research, 15(4), 160–171.
https://doi.org/10.5897/JMPR2021.7091
Tumbol, M.M.C., & Sumaryono, M. (2017). Analisis potensi kawasan untuk zonasi di KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan Loa Haur di Kabupaten Kutai Kartanegara. J Hut Trop, 1(9), 128–135.
Wahyuningsih, E., Faridah, E., Budiadi, & VeSyahbudin, A. (2019).
Komposisi dan keanekaragaman tumbuhan pada habitat ketak (Lygodium circinatum (Burm. (SW.)) di Pulau Lombok, Busa Tenggara Barat. Jurnal Hutan Tropis, 7(1), 92–105.
DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2022.19.2.123-136
##submission.copyrightStatement##
JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327
JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.