MODEL PENGELOLAAN TERBAIK UNTUK KEBERLANJUTAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) PADA SUB DAS CILIWUNG HULU (The Best Management Model For Sustainability Watershed At The Upper Ciliwung Sub Watershed)
Abstract
ABSTRACT
The sustainability of the ecosystem functions of the Upper Ciliwung Sub Watershed is disrupted, indicated by the exceeding of the minimum erosion hazard level compared to its tolerable erosion. This condition is caused by imbalance between forest areas compared to other land uses such as dryland agricultural, paddy fields, and settlement of the watershed. The purpose of this study was to determine the best watershed management practices in the Upper Ciliwung Sub Watershed based on the watershed sustainability model. The data for the sustainability model were obtained through the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that the area of forest had the highest value among other land cover aspects with a value of 52.8%. In succession, the next priority was the area of paddy fields by 24.4%; the area of dryland agriculture was 17.9% and the settlement area was 4.9%. It can be concluded that efforts were needed to: 1). Increase the area of forests and reduce the area of dryland agriculture; 2). Managing the area of settlements; 3). Increasing the area of paddy fields.
Keywords: watersheds, management practices, environmental restoration
ABSTRAK
Keberlanjutan fungsi ekosistem Sub DAS Ciliwung Hulu terganggu, ditunjukkan oleh nilai tingkat bahaya erosi minimum yang melebihi batas yang dapat ditoleransi. Hal ini karena kawasan hutan memiliki proporsi yang tidak sebanding dengan luas pertanian lahan kering, luas sawah dan luas permukiman di wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan praktik pengelolaan DAS terbaik di Sub DAS Ciliwung Hulu berdasarkan model keberlanjutan DAS. Data yang digunakan untuk keberlanjutan DAS Ciliwung Hulu diperoleh melalui Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas hutan memiliki nilai tertinggi di antara aspek tutupan lahan lainnya dengan nilai 52,8%. Secara berturut-turut, prioritas berikutnya adalah luas sawah sebesar 24,4%; luas pertanian lahan kering dengan nilai 17,9% dan luas permukiman sebesar 4,9%. Dapat disimpulkan bahwa diperlukan upaya untuk: 1). Meningkatkan luas hutan dan mengurangi luas pertanian lahan kering; 2). Mengelola luas permukiman; dan 3). Meningkatkan luas sawah.
Kata kunci: Daerah Aliran Sungai, praktik manajemen, restorasi lingkungan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achmad, B., Handayani, W., Diniyati, D., Fauziyah, E., Hani, A., Widyaningsih, T. S., & Herawati, T. (2008). Hutan Rakyat Jawa Barat Status Riset dan Strategi
Pengembangannya. Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. Ciamis.
Agus, F., & Irawan. (2004). Alih Guna dan Aspek Lingkungan Sawah. Jakarta: Pusat Pengendalian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Al-Faraj, F. A. M., & Al-Dabbagh, B. N. S. (2015). Assessment of collective impact of upstream watershed development and basin-wide successive droughts on downstream flow regime: The Lesser Zab transboundary basin. Journal of Hydrology, 530, 419–430. http://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2015.09.074
Annazili, H. (2018). Indeks keberlanjutan daerah aliran sungai menggunakan pendekatan restorasi lingkungan. Universitas Indonesia.
Arifasihati, Y. (2016). Analysis of land use and cover changes in Ciliwung and Cisadane Watershed in three decades. Procedia Environmental Sciences, 33, 465–469. http://doi.org/10.1016/j.proenv.2016.03.098
Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah & Air. Bogor: IPB Press.
Arts, B., & De Koning, J. (2017). Community forest management: An assessment and explanation of its performance through QCA. World Development, 96, 315–325. http://doi.org/10.1016/j.worlddev.2017.03.014
BPS. (2014). Statistics Indonesia. Jakarta: Statistics Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS Kabupaten Bogor. (2017). Kabupaten Bogor dalam angka 2017. BPS Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor.
Hardjanto. (2000). Beberapa Karakteristik Pemanfaatan Hutan Hutan Rakyat di Jawa. In Suharjito (Ed.), Peran Hutan Masyarakat Jawa dalam Ekonomi Pedesaan (pp. 7–11). Bogor: Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Masyarakat (P3KM).
Hidajat, J. T. (2014). Model Pengelolaan Kawasan Permukiman Berkelanjutan di Pinggiran Kota Metropolitan Jabodetabek. Institut Pertanian Bogor.
Istomo, B. W., & Prihatiningtyas, E. (2011). Pengaruh Agroforestri Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) terhadap Produktivitas Lahan dan Kualitas Lingkungan di Areal Perum Perhutani KHP Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika, 3(1), 113–118.
Jariyah, N. A., & Cahyono, S. A. (2006). Studi Ketersediaan Kayu Rakyat di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 2(1).
Karuniasa, M. (2012). Model Restorasi Lingkungan Untuk Keberlanjutan Fungsi Ekosistem Daerah Aliran Sungai. Universitas Indonesia.
Kementerian Kehutanan. (2012). Rencana Tindak Pengelolaan DAS Ciliwung 2012–2016. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2013). Karakteristik DAS Ciliwung. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2015). Peta Tutupan Lahan Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lanyala, A. A. A., Hasanah, U., & Ramlan, R. (2016). Prediksi Laju Erosi pada Penggunaan Lahan Berbeda di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kawatuna Propinsi Sulawesi Tengah. Agrotekbis, 4(6). Retrieved from http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Agrotekbis/article/view/8816
Martial, T. (2014). Agroforestri pola pemanfaatan tanah berkelanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mather, A. S. (1992). The Forest Transition. Area, 24, 367-379.
Mauludi, A. S. (2014). Dinamika pengelolaan hutan rakyat dan strategi pengembangannya di Kabupaten Bogor. Bogor: Program Studi Ilmu Pengelolaan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Miller, G. T., & Spoolman, S. E. (2016). Environmental science. Boston: Brooks/Cole, Cengage Learning.
Munibah, K., Sitorus, S. R. P., & Rustiadi, E. (2009). Model hubungan antara jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian dan permukiman. Jurnal Tanah Dan Lingkungan, 11(1), 32–40.
Nurdin, S. (2015). Planning for Spatial-Based Rice Field Development to Support Food Independence in Kubu Raya District. Institut Pertanian Bogor.
Padawangi, R., Turpin, E., Prescott, M. F., Lee, I., & Shepherd, A. (2016). Mapping an alternative community river: The case of the Ciliwung. Sustainable Cities and Society, 20, 147–157. http://doi.org/10.1016/j.scs.2015.09.001
Paimin, S., & Pramono, I. B. (2009). Teknik mitigasi banjir dan tanah longsor. Balikpapan, Tropenbos Interna-tional Indonesia Programme.
Rogers, P. P., Jalal, K. F., & Boyd, J. A. (2012). An introduction to sustainable development. Routledge.
Ruhayu, N., Rosli, M., & Yahya, K. (2013). Trends of Sediment Loading in Catchment Areas of Pinang River in Malaysia. APCBEE Procedia, 5, 128- 133. http://doi.org/10.1016/j.apcbee.2013.05.023
Saaty, T. L. (2001). Fundamentals of Decision Making and Priority Theory. Pittsburgh, Pennsylvania. RWS publications.
Soedarjanto, M. S. (2011). Kovariasi spasial hubungan penutupan vegetasi dengan resesi aliran dasar di pulau Bali. Universitas Gadjah Mada.
Sunandar, A. D. (2014). Penentuan Luas Hutan Optimal Ditinjau dari Respon Hidrologis di DAS Asahan. Institut Pertanian Bogor.
Suryadi, C. (2011). Wilayah Prioritas Konservasi Tanah di DA Ciliwung Hulu. Universitas Indonesia.
Sutrisna, N. (2011). Strategi Menangkal Opportunity Lost dalam Pengelolaan Hutan Rakyat. Info Teknis Balai Penelitian Kehutanan Ciamis, 2(1), 35–49.
Wenger, R., Summer, R., & Waymann Von Dach, S. (2005). Forest Landscape Restoration. Inforesources Focus, 2(5).
DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2019.3.1.79-88
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by:
Cooperation the Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo) with the Indonesian Soil and Water Conservation Society (MKTI)
eISSN : 2579-5511, pISSN : 2579-6097
Secretary:
The Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo)
Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura Po.BOX 295 Surakarta 57102
Phone.(0271) 716709 ; Fax(0271) 716959;
Email : sekred.jppdas@gmail.com
Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id/
Copyright : Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)