KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PETANI TERHADAP INOVASI TEKNIK SOIL BIOENGINEERING UNTUK MITIGASI LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA JAWA TENGAH (Characteristics and farmers’perception to Soil Bioengineering technique for mitigation of landslide at Banjarnegara Regency, Central Java )
Abstract
ABSTRACT
Soil Bioengineering technique is a soil and water conservation technology innovation for landslide mitigation. The success of technological innovation is influenced by the perception and characteristic of the user community. This study aimed to determine the characteristics of farmers as potential users and their perceptions that were measured based on an assessment of characteristics of technology innovation. This study used a qualitative approach combined with the support of qualitative data quantification. Data collected consist of primary data and secondary data. Primary data include the characteristics of respondents and their perceptions of Soil Bioengineering innovation in the form of assessment variables consisting of certain indicators which are then measured using a Likert scale. The characteristics of farmers prospective users of Soil Bioengineering techniques are: 1) productive age, 2) lack of education (junior high school), 3) narrow land ownership (0.1 to 0.3 hectares), 4) the commodity planted is salak, 5) experience as farming (16 - 20 years) and, 6) medium/ middle income levels (3- 4.9 million rupiah per month). Farmer's perceptions are generally positive to Soil Bioengineering. Positive perception techniques if it was measured based on: 1) relative advantage, 2) compatibility, 3) simplicity, 4) trialability and 5) observability.
Keywords: perception; community; innovation; technique; soil bioengineering; mitigation;landslide
ABSTRAK
Teknik Soil Bioengineering merupakan inovasi teknologi konservasi tanah dan air untuk mitigasi longsor. Keberhasilan inovasi teknologi ini dipengaruhi oleh persepsi dan karakteristik masyarakat pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani sebagai calon pengguna dan persepsinya yang diukur berdasarkan penilaian terhadap karakteristik inovasi teknik Soil bioengineering. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipadukan dukungan kuantifikasi data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik responden dan persepsinya terhadap inovasi Soil Bioengineering yang berupa variabel-variabel penilaian yang terdiri dari indikator-indikator tertentu yang kemudian diukur dengan menggunakan skala Likert. Karakteristik petani calon pengguna Teknik Soil Bioengineering adalah: 1) berusia produktif, 2) berpendidikan rendah (SMP), 3) luas kepemilikan lahan yang sempit (0,1 sampai 0,29 hektar), 4) komoditi yang ditanam adalah salak, 5) Berpengalaman sebagai bertani (16 – 20 tahun) dan, 6) tingkat pendapatan yang sedang/ menengah (3- 4,9 juta rupiah per bulan). Persepsi petani umumnya positif terhadap teknik Soil Bioengineering. Mempunyai persepsi positif bila diukur berdasarkan: 1) keuntungan relatif, 2) kesesuaian, 3) kesederhanaan, 4) ketercobaan/ dapat dicoba dan 5) keteramatan/ dapat diamati.
Kata kunci: persepsi; masyarakat; inovasi; teknik; soil bioengineering; mitigasi; longsor
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adhitya, F., Rusdiana, O., & Saleh, M. B. (2016). Penentuan jenis tumbuhan lokal dalam upaya mitigasi longsor dan teknik budidayanya pada areal rawan longsor di KPH Lawu DS: Studi kasus di RPH Cepoko. Jurnal Silvikultur Tropika, 8(1), 9–19. Retrieved from https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/download/16869/12267
Aditiawati, P., Rosmiati, M., & Sumardi, D. (2014). Persepsi petani terhadap inovasi teknologi pestisida nabati limbah tembakau (Suatu kasus pada petani tembakau di Kabupaten Sumedang). Sosiohumaniora, 16(2), 184–192. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v16i2.5731
Darmawan, A. R., Sholichin, M., Limantara, L. M., & Andawayanti, U. (2014). Studi potensi tanah longsor dan upaya pengendaliannya di Wilayah Sub DAS Konto Hulu. Jurnal Teknik Pengairan, 5(1), 68–78. Retrieved from http://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/206/200
Herawati, T., Widjayanto, N., Saharuddin, & Eriyatno. (2010). Analisis respon pemangku kepentingan di daerah terhadap kebijakan hutan tanaman rakyat. Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(1), 13–25. https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.1.13-25
Idjudin, A. A. (2011). Peranan konservasi lahan dalam pengelolaan perkebunan. Jurnal Sumberdaya Lahan , 5(2), 103–1116. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/133004-ID-none.pdf
Irayani, Z., Permanajati, I., Haryadi, A., Wihantoro, & Azis, A. N. (2016). Investigasi bidang gelincir tanah longsor dengan metode tahanan jenis dan pengujian sifat plastisitas tanah (Studi kasus di Bukit Pawinihan, Sijeruk, Banjarmangu, Banjarnegara). Dinamika Rekayasa, 12(2), 53–57.
https://doi.org/10.20884/1.dr.2016.12.2.145
Lestari, Endah (2017) Sistem drainase untuk aliran bawah tanah rawan longsor (Studi kasus di Sub DAS Cikapundung Bandung). Jurnal Forum Mekanika, 6(1),1-7.
Manyamsari, I., & Mujiburrahmad. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetensi petani lahan sempit (Kasus : Di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat). Agrisep, 15(2), 58–75. Retrieved from http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agrisep/article/viewFile/2099/2050
Noor, A., Vahlevi, J., & Fathurrozi. (2011). Stabilisasi lereng untuk pengendalian erosi dengan soil bioengineering menggunakan akar rumput vetiver. Jurnal Poros Teknik, 3(2), 69–74. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/126453-ID-stabilisasi-lereng-untuk-pengendalian-er.pdf
Nugroho, P., Soedjoko, S. A., Kusumandari, A., & Marhaento, H. (2013). Adaptasi dan mitigasi bencana tanah longsor melalui penguatan kapasitas masyarakat dan peningkatan produktivitas lahan melalui sistem agroforestri. In D. P. Kuswantoro, T. S. Widyaningsih, E. Fauziyah, & R. Rachmawat (Eds.), Proseding Seminar Agroforestri. Malang: Kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Masyarakat Agroforestri Indonesia. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/272823309_Adaptasi_dan_mitigasi_bencana_tanah_longsor_melalui_penguatan_kapasitas_masyarakat_dan_peningkatan_produktivitas_lahan_melalui_sistem_agroforestri?enrichId=rgreq-f6cf023ea192f3572f2a1fe4c6d46883-XXX&enric
Pratama, K. B. (2010). Hubungan karakteristik petani dengan persepsi petani terhadap sistem resi gudang komoditas padi di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Universitas Negeri Sebelas Maret. Retrieved from https://eprints.uns.ac.id/4596/1/138611008201007261.pdf
Riyanto, Heru D. (2016) Rekayasa vegetasi untuk mengurangi longsor. Surakarta. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Daerah Aliran Sungai.
Sari, D. P. (2016). Manajemen resiko dan mitigasi bencana longsor di kawasan Model DAS Mikro Watugede Gunung Kidul. Universitas Gadjah Mada.
Setiawan, H. (2014). Analisis tingkat kapasitas dan strategi coping masyarakat lokal dalam menghadapi bencana longsor, studi kasus di Tawangamangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 11(1), 70–81.
Siswadi, B., & Syakir, F. (2016). Respon petani terhadap program pemerintah mengenai Asuransi Usaha Tani Terpadu (AUTP). In Proseding Seminar Nasional Pembangunan Pertanian (pp. 169–177). Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Retrieved from https://fp.ub.ac.id/semnas/Paper/29_asuransi_padi-bambang_siswadi_(169-177).pdf
Sittadewi, E. H. (2017). Peran vegetasi dalam aplikasi soil bioengineering. Jurnal Sains Dan Teknologi Mitigasi Bencana, 12(2), 29–36. Retrieved from http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTMB/article/view/2588
Statistik, B. P. (2017). Banjarnegara dalam angka tahun 2017. Banjarnegara.
Susanti, P. D., Miardini, A., & Harjadi, B. (2017). Analisis kerentanan tanah longsor sebagai dasar mitigasi di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 1(1), 49–59. https://doi.org/10.20886/jppdas.v1i1.2502.g2073
Tejakusuma, I.G. (2016). Soil Bioengineering dan peranannya dalam geologi lingkungan. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, 11 (1), 51-57.
Trung, Nguyen M. (2009) Development of slope protection system for landslide prevention by bioengineering in Kalibawang, Indonesia. Universitas Gadjah Mada
Yulida, R. (2012). Kontribusi usaha tani pekarangan terhadap ekonomi rumah tangga petani di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawang. Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE), 3(2), 135–154. Retrieved from https://ejournal.unri.ac.id/index.php/IJAE/article/view/1549/1524
Zakaria, Z., Muslim, D., Sophian, R. I., Kuswaryan, S., & Tanuwirya, U. H. (2013). Bio-engineering, melalui pemanfaatan tanaman kaliandra (Caliandra calothyrsus) di wilayah zona rawan longsor, Jawa Barat. Bulletin of Scientific Contribution, 11(3), 168–175.
DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2019.3.1.45-58
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by:
Cooperation the Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo) with the Indonesian Soil and Water Conservation Society (MKTI)
eISSN : 2579-5511, pISSN : 2579-6097
Secretary:
The Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo)
Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura Po.BOX 295 Surakarta 57102
Phone.(0271) 716709 ; Fax(0271) 716959;
Email : sekred.jppdas@gmail.com
Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id/
Copyright : Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)