KONTRIBUSI EKONOMI DAN SISTEM PEMASARAN HASIL HUTAN RAKYAT POLA WANAFARMA DI MAJENANG, CILACAP
Abstract
Kajian ini bertujuan mengetahui kontribusi ekonomi dan sistem pemasaran hasil hutan rakyat wanafarma yaitu pengembangan tanaman kayu dan obat-obatan. Kajian dilaksanakan bulan Mei-Juni 2006 di Desa Bener, Sepatnunggal, dan Sadahayu, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Responden adalah 57 orang petani hutan rakyat yang dipilih secara sengaja, pengepul kayu, dan tanaman obat. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil kajian menunjukkan terdapat beberapa jenis kayu yang memiliki peluang pasar tinggi yaitu albasia, mahoni, dan jati. Mata pencaharian utama responden sebagai petani dan buruh tani dengan lahan rata-rata 0,95 ha yang ditanami kayu albasia, mahoni, kayu tahunan, dan tanaman obat-obatan. Kontribusi hasil hutan rakyat terhadap pendapatan keluarga masih rendah sebesar 4,69% (kayu) dan 12,06% (tanaman obat). Alur pemasaran kedua hasil hutan rakyat melibatkan petani, pengepul tingkat I (desa), pengepul tingkat II (kecamatan), penggergajian, industri, dan konsumen rumah tangga. Marjin keuntungan kayu albasia 10-15 cm sebesar 44,05% (tingkat petani), 12% (pengepul tingkat I), dan 23,91% (pengepul tingkat II). Marjin keuntungan tanaman kapulaga di tingkat petani 85,45%, pengumpul tingkat desa 13,64%, dan pengumpul tingkat kecamatan 5,63%. Peluang pasar kedua jenis hasil hutan ini cukup terbuka terutama untuk kebutuhan industri.
Keywords
Hutan rakyat wanafarma, tanaman kayu, tanaman obat, kontribusi ekonomi, pemasaran
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20886/jpsek.2010.7.1.55-71
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Indexed by:
...More
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan (JPSEK)
eISSN : 2502-4221 pISSN : 1979-6013
JPSEK is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.