Variasi Pertumbuhan pada ju Keturunan Merbau (Intsia bijuga O.Ktze) di Sobang, banten

Mahfudz Mahfudz; Mohamad Na'iem; Sumardi Sumardi; Eko Bhakti Hardiyanto

doi:10.20886/jpth.2010.4.3.157-165

Variasi Pertumbuhan pada ju Keturunan Merbau (Intsia bijuga O.Ktze) di Sobang, banten

Mahfudz Mahfudz, Mohamad Na'iem, Sumardi Sumardi, Eko Bhakti Hardiyanto

Abstract

The aims of this study to investigate the adaptability, genetic variation of growth character, and genetic correlation among tested plants. The design was Randomized Complete Block Design (RCBD) with 100 tested families from 8 populations, with 4 tree plots and 6 replications. The spacing was 4mx4m. The resultsb showed that adaptabily of plant was very good, with high percentage of plant survival (91.64%). There were significants variations within families and within populations on height, diameter and branching. The individual heritability (h²i)on height and diameter were hight (0.50) and 0.40) and moderate on branching (0,24). The family heritability (h²f) was moderate on height , diameter and branching (0.56, 0.50, and 0.46 respectively). Yhe genetic correlation (rg) between plant heght and diameter was 0.96.

Keywords

Merbau; adaptability;heriltability;genetic correlation

Full Text:

PDF

References

Cotteril, P.P. dan C.A. Dean. 1990. Successful tree breeding with index selection. CSIRO Devision of Forestry and Forest Product. Australia.

Falconer, D.S. 1960. Introduction to quantitative statistics. The Ronald Press Co.New York. 365 pp.

Fins, L. Sharon T.F. V.B. Janeth. 1992. Handbook of quantitatif gentics. Kluwer Academic Publisher. Dodrecht, The Netherland

Hadiyan, Y. 2009. Keragaman Pertumbuhan uji keturunan jati umur 5 tahun di Ciamis, Jawa Barat. Jurnal Pemuliaan tanaman Hutan 3(2): 95-102

Hardiyanto, E.B. 2007. Uji Krturunan. Bahan Kuliah Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kehutaan Universitas Gadjah mada.Yogyakarta.

Kayoi, M. 2009. Potensi hasil hutan merbau di Propinsi Papua . makalah dalam rapat Koordinasi Pengembangan potensi Merbau Tahun 2009 di Jayapura. Pusdal IV Jakarta9 Tidak Diterbitkan)

Lande, R.C. dan Shannon, S. 1966. The role of genitic variation in adaptasio an population persistence in a Changing enviroment. Evalution 50;434-437.

Leksono, B. 1994. Variasi genetik produksi getah Pinus merkussi jungh et de VrieseThsis (S2). Program Studi Ilmu Kehutanan, Jurusan Ilmu-ilmu Pertanian. Fakultas Pasca Sarjana UGM UGM (Tidak dipublikasikan).

Mahfudz, T. Pamungkas, dan S. Pudjiono. 2009. Status konservasi merbau di Indonesia. Prosiding seminar Hasil-hasil Bioteknologi dan Pemuliaan pada Balai Besar Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta.

Na’iem., M. 2004. Uji genetik sebagai elemen dasar kegiatan pemuliaan pohon dalam dari Bukit-bukit Gundul sampai ke Wanagama I. Yayasan sarana Wanajaya, Jakarta.

Rimbawanto, A. dan AYPBC Widyatmoko. 2006. Keragaman genetik empat populasi Intsia bijuga berdasarkan penanda RAPD dan implikasinya bagi program konservasi genetik. Jurnal Penelitian Hutan tanamn. 3 (3): 149-154.

Tampake, H. dan H.T. Luntungan 2002). Pendugaan parameter genetik dan korelasi antar sifat-sifat morfologi kelapa. Jurnal LITTI 8(3): 97-102.

Tokede, M.J., B.WV. mambai, L.B. Pangkali dan Z. Mardiyadi. 2006. Persediaan tegakan alam dan analisis perdagangan merbau di Papua. Jayapura

Tong, P.S., Chen,H.K., Hewitt, J. dan Affre A. 2009. Review of trade in merbau for mayor range States. Traffic Southeast Asia. Selangor-Malaysia.

Trihartono.B., dan mahfudz. 2007. Penggunaaan benih yang berkualitas untuk pembangunan hutan tanaman. Makalah dalam pertemuan Reboan Eselon I Dephut. B2PBPTH Jogjakarta. 9Tidak dipublikasikan)

Yodohartono, T. 2008. Studi variasi genetik beberapa populasi merbau menggunakan penanda isoenzim dan pemanfaatannya dalam program konservasi genetik. Tesis S2 Universitas Gadjah mada. Yogyakarta

Zobel,B.J. dan Talbert, J.T. 1984. Applied Forest Tree Improvement. John Wley and Sons. Canada.

DOI: https://doi.org/10.20886/jpth.2010.4.3.157-165