Pencemaran Logam Berat di Perairan Pesisir Kota Makassar dan Upaya Penanggulangannya
Abstract
Wilayah pesisir Kota Makassar berkembang pesat yang ditandai dengan reklamasi laut untuk pemukiman, pusat perniagaan, industri dan pelabuhan. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas perairan pesisir Kota Makassar. Hasil analisis kandungan logam berat Pb, Cd dan Cu pada perairan dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) di perairan sekitar kawasan Metro Tanjung Bunga dan muara Sungai Tallo menunjukkan, kandungan Pb di perairan sekitar kawasan Metro Tanjung Bunga 0,110 ppm dan muara Sungai Tallo 0,097 ppm. Kandungan logam berat Cd di perairan sekitar kawasan Metro Tanjung Bunga 0,030 ppm dan muara Sungai Tallo 0,729 ppm. Kandungan logam berat Cu pada perairan sekitar kawasan Metro Tanjung Bunga 0,020 ppm dan muara Sungai Tallo 0,165 ppm. Berdasarkan pedoman baku mutu air laut, kandungan logam berat pada kedua perairan tersebut berada diatas ambang batas normal. Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat toksisitas logam berat pada perairan pesisir Kota Makassar adalah dengan penanaman mangrove. Vegetasi mangrove mempunyai mekanisme untuk menghadapi konsentrasi polutan yang tinggi dengan cara ameliorasi dan toleransi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amriani. 2011. Bioakumulasi logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn) pada Kerang darah (Anadara granosa) dan kerang bakau (Polymesoda bengalensis) di perairan Teluk Kendari. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. (Tidak diterbitkan)
Arifin, Z. 2008. Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian, 27 (3) : 99-105.
Arisandi, P. 2005. Mangrove Surabaya east coast, the forgotten forest. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah.
Arisandi, K.R. Herawati, E.Y. dan Supriyanto, E. 2012. Akumulasi logam berat timbal (Pb) dan gambaran histologi pada jaringan Avicennia marina (forsk.) Vierh di perairan pantai Jawa Timur. Jurnal Penelitian Perikanan, 1 (1) (2012) : 15-25. Universitas Brawijaya. Malang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar. 2013. Makassar Dalam Angka 2013. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kota Makassar.
Bengen, D.G. 2004. Pedoman teknis pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dedy, K. Santoso, A. dan Irwani. 2013. Studi akumulasi logam Tembaga (Cu) dan efeknya terhadap struktur akar mangrove (Rhizophora mucronata). Journal of marine research, 2 (4) (2013) : 8-15. Universitas Diponegoro. Semarang.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Percetakan Kanisius. Yogyakarta.
Ernawati. 2010. Kerang Bulu (Anadara inflata) sebagai bioindikator pencemaran logam berat timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) di muara Sungai Asahan. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. (Tidak diterbitkan)
Fachruddin, L. dan Musbir. 2011. The concetration of heavy metal Cd in marine water, sediment and muscle of green mussel around marine estuarine of makassar. Retrieved from : http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/516.
Hamzah. 2007. Model pengelolaan pencemaran perairan pesisir bagi keberlanjutan perikanan dan wisata pantai Kota Makassar. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (Tidak diterbitkan).
Khan, S. Farooq, R. Shahbaz, S. Khan, M.A. and Sadique, M. 2009. Health risk assessment of heavy metals for population via consumption of vegetables. World Appl. Sci. J., 6 (12) : 1602-1606.
Kusmana, C. Wilarso, S. Hilwan, I. Pamoengkas, P. Wibowo, C. Tiryana, T. Triswanto, A. Yunasfi. Hamzah. 2005. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Kusumastuti, W. 2009. Evaluasi lahan basah bervegetasi mangrove dalam mengurangi pencemaran lingkungan : Studi kasus di Desa Kepetingan Kabupaten Sidoarjo. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. (Tidak diterbitkan)
Latif, M.A. Pallu, M.S. dan Patanduk, J. 2012. Studi kuantitas dan kualitas air Sungai Tallo sebagai sumber air baku. Jurnal Penelitian Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Hal. 1 - 9
Martuti, N. 2012. Kandungan logam berat Cu dalam ikan bandeng : Studi kasus di tambak wilayah Tapak Semarang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Semarang, 11 September 2012. Universitas Diponegoro. Semarang. Hal. 88-94.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Rineka Cipta. Jakarta.
Panjaitan, G.Y. 2009. Akumulasi logam berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada pohon Avicennia Marina di hutan mangrove. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara.
Payung. Lolo, F. Ruslan. Birawida. dan Bintara, A. 2013. Studi kandungan dan distribusi spasial logam berat timbal (pb) pada sedimen dan kerang (Anadara sp) di wilayah pesisir kota makassar. Website : http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5590. Diakses tanggal 22 Januari 2014
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran dan atau kerusakan laut.
Sudding. Side, S. dan Dewi, A. 2012. Analisis kadar Timbal (Pb) pada akar api-api putih (A. alba) di saluran pembuangan Jongaya Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar. Jurnal Chemica, 13 (2) (2012) : 26-32. Universitas Negeri Makassar.
Suharto. 2005. Dampak pencemaran logam Timbal (Pb) terhadap kesehatan masyarakat. Majalah Kesehatan Indonesia No. 165. Universitas Airlangga. Surabaya.
Surbakti. 2011. Analisis logam berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) pada sedimen muara Sungai Asahan di Tanjung Balai dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. (Tidak diterbitkan)
Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
DOI: https://doi.org/10.20886/buleboni.5028
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Buletin Eboni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by: